Resume
Bumi diawali dari
pada 90% periode sebagai daerah yang kering sebelum adanya perairan yang
kemudian berevolusi,sebarnya fosil yang paling awal berupa sianobakteri,tetapi
utk organisme yang kompleks baru mulai 475 tahun yang lalu,yang diawali oleh alga.Evolusi
tumbuhan adalah mengenai adaptasi kondisi daratan berupa adaptasi secara
struktural, kimiawi, dan sistem reproduksi yang memunculkan beranekaragamnya
tumbuhan yang ada.Contohnya adaptasi kimiawi seperti lapisan lilin pada daun
yang berguna sebagai pelindung.
Menurut Campbell et
all (2003), berdasarkan catatan fosil yang ada, sejarah adaptasi daratan oleh
tumbuhan terdapat empat periode utama evolusi tumbuhan. Periode tersebut
merupakan radiasi adaptif.Sesuai dengan teori Charles Darwin tentang seleksi
alam, proses evolusi yang adaptif organisme dengan karakteristik tertentu
cenderung untuk bertahan hidup dan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya.Dimana
proses evolusi ini mengikuti evolusi struktur bagi peluang kehidupan di darat.
Keempat periode tersebut adalah sebagai berikut:
- Periode pertama, evolusi dihubungkan dengan asal mula tumbuhan dari nenek moyang akuatik yaitu dari Chlorophyta (alga hijau), selama masa Ordovisium (Kala Silur Bawah atau Kambrium Atas) ditandai Koral dan Alga berkembang membentuk karang, pada zaman Paleozoikum (bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion, "hewan", berarti "kehidupan purba" berlangsung sejak 540 juta – 245 juta tahun yang lalu) , sekitar 475 juta tahun silam. Adaptasi tersebut memungkinkan tumbuhan yang dikenal sebagai briofita, termasuk lumut. Sebagian besar briofita tidak memiliki jaringan vaskuler (pembuluh), namun terdapat beberapa briofita memiliki pembuluh pengangkut air.
- Periode kedua, diversifikasi tumbuhan vaskuler (tumbuhan berpembuluh) selama masa Devon (dinamakan dari sebuah nama distrik di Inggris dimana ditemukan batuan, 410-360 juta tahun lalu) awal, sekitar 400 juta tahun silam.Pada zaman ini perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat.Di mana tumbuhan vaskuler pertama tidak memiliki biji, dan keadaan ini masih ditemukan pada paku-pakuan.Tumbuhan darat paling awal hanya terdiri dari batang yang menyokong alat reproduksi. Namun pada akhir zaman Devon hutan.Proses evolusi dipengaruhi oleh keadaaan abiotik juga salah satunya komposisi gas di atmosfer.Perubahan atmosfer yang terjadi (Adams.2007)
- Periode ketiga, dimulai dengan kemunculan biji, yaitu struktur yang mempercepat kolonisasi daratan dengan cara melindungi embrio tumbuhan dari kekeringan dan ancaman lainnya. Tumbuhan vaskuler biji pertama muncul sekitar 360 juta tahun silam, dekat dengan masa Devon. Tumbuhan berbiji awal, bijinya tidak terbungkus dalam ruang khusus, seperti pada berbagai jenis gymnospermae termasuk conifer seperti pinus dan tumbuhan konus. Tumbuhan ini hidup bersama tumbuhan lainnya mendominasi bentang alam selama lebih dari 200 juta tahun.
Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Nama zaman ini sesuai
dengan unsur karbon yang banyak terdapat waktu itu.Pada zaman ini, kehidupan di
daratan telah sepenuhnya berkembang.Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan
ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini
benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut
Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di
belahan bumi utara, iklim tropismenghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa
yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.Dimana proses pembentukan tahap awalnya lapisan tumbuhan
menyerap air dan tertekan, membentuk materi cokelat berpori yang disebut
gambut. Saat itu, hutan-hutan batu bara dihuni oleh serangga raksasa, berbagai
arthropoda(Adams.2007).
Zaman Trias (250-210
juta tahun lalu)
Tumbuhan sikada mirip
palem berkembang dan Konifer menyebar(Djunijanto,2010).
Zaman Jura (210-140
juta tahun lalu)
Tumbuhan Konifer
menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini(Djunijanto,2010)i.
4. Periode keempat, munculnya tumbuhan berbunga selama awal masa Krestaseus (dimana
merupakan masa yang paling banyak kepunahan akibat adanya tumbukan benda luar
angkasa.)pada zaman Mesozoikum, sekitar 130 juta tahun silam. Bunga merupakan
struktur reproduksi kompleks yang mengandung biji di dalam ruang yang
terlindungi (ovarium). Mayoritas tumbuhan modern saat ini menghasilkan bunga
atau angiospermae.
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus
berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar,
tumbuhan merambat dan rumput(Djunijanto,2010).
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan
kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca
secara global (Djunijanto,2010)
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu –
sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan
Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan
berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Flora dan fauna yang hidup pada Kala
Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang(Djunijanto,2010).
Selama beberapa
dekade, para ahli sistematika telah mengakui bahwa alga hijau merupakan protista
fotosintesik yang memiliki kekerabatan paling dekat dengan tumbuhan karena
terdapat keanekaragaman yang sangat besar pada alga hijau, penelitian terbaru
memfokuskan pada kelompok organisme akuatik yang merupakan kerabat alga
terdekat dengan kingdom tumbuhan,
sekarang bukti yang mengarah pada alga hijau disebut karofita. dengan
membandingkan ultrasruktur sel, biokimia dan informasi hereditas (DNA dan RNA
serta produk proteinnya), para peneliti telah menemukan homologi antara karofita
dan tumbuhan sehingga menunjukkan bahwa karofita dan tumbuhan memiliki nenek
moyang yang sama(Morwanto,.2003).
Sebelumnya diduga
bahwa tanaman darat berevolusi dari ganggang mirip-Chara.Penelitian terbaru
yang dipublikasikan dalam jurnal terbuka BioMed Central, BMC Evolutionary
Biology, menunjukkan bahwa kerabat terdekat untuk tanaman darat sebenarnya
merupakan konjugasi ganggang hijau seperti Spirogyra (Wodniok,, Sabina ,2011)
Berdasarkan sejarah
nenek moyang tanaman hijau mulai menempati daratan sekitar 500 juta tahun yang
lalu dan umumnya diterima bahwa mereka berevolusi dari ganggang streptophyte yaitu kelompok ganggang
hijau air tawar. Namun keanekaragaman kelompok ganggang ini sangat tinggi dan
saat ini berkisar dari yang bersel satu sederhana, flagellata, hingga ganggang
yang lebih kompleks dan bercabang seperti stonewort
(Chara) (LA, Lewis,2004).
Diperkirakan bahwa
Charales adalah kerabat terdekat untuk
tanaman darat disebabkan mereka berbagi (di antara karakteristik lainnya)
metode fertilisasi (pembuahan) yang sama,berupa oogamy, dengan telur besar dan
sperma perenang kecil. Untuk tanaman berbunga, sperma ini akan terkandung di
dalam serbuk sari. Sebaliknya, jenis lain dari streptophytes, yaitu Zygnematales,
menggunakan konjugasi, yaitu metode reproduksi di mana gamet-gametnya memiliki
ukuran yang sama, isogamy, dan satu
atau keduanya merangkak, seperti amuba, ke dalam tabung pembuahan di mana
mereka bertemu dan bersumbu (LE, Graham,1993).
Beberapa analisis
filogenetik telah dilakukan sebelumnya pada sejumlah kecil gen, yang tampaknya
mendukung teori Charales. Namun, tim
multinasional, yang melibatkan para peneliti dari Jerman dan Kanada,
menganalisis perbedaan genetik pada 129 gen dari 40 taksa tanaman hijau yang
berbeda. Data ini menunjukkan bahwa, meskipun terdapat perbedaan dalam strategi
reproduksi, relasi hidup yang paling dekat dengan tanaman darat sebenarnya
adalah Zygnematales(Wodniok,
Sabina,2011).
Dr Becker
menjelaskan, “Sepertinya Zygnematales telah kehilangan oogamy dan kemampuan
untuk menghasilkan sel sperma dan sel telur, dan sebagai gantinya, mungkin
karena tekanan seleksi dalam ketiadaan air bebas, mereka menggunakan konjugasi
untuk reproduksi.Hal ini merupakan suatu proses adaptasi fisiologis.
Investigasi sejumlah besar gen telah menunjukkan bahwa, meskipun menampakkan
kesederhanaan, Zygnematales memiliki jejak genetik sifat-sifat kompleks lainnya
yang juga berkaitan dengan tanaman hijau daratanAkibatnya, tempat sebenarnya
Zygnematales sebagai relatif terdekat terhadap tanaman hidup daratan telah
terungkap(Petersen J et all.2006).
Mutasi dan
Rekombinasi Genetik Merupakan Sumber Variasi
Di bumi ini tidak
mungkin ada dua organisme yang tepat sama, walaupun satu jenis (spesies).
Adanya variasi ini dimungkinkan karena adanya variasi ini dimungkinkan karena
adanya faktor faktor seperti faktor lingkungan baik biotik dan abiotik,
perbedaan genatau gabungan keduanya. Hal itulah yang memungkinkan terjadinya
evolusi.
Setiap organisme,
misalnya tumbuhan dalam selnya mempunyai pola gen yang spesifik atau disebut
genotip yang spesifik. Dalam keadaan biasa pola gen akan tetap selama hidup dan
diwariskan turun – temurun dari generasi ke generasi secara baik.
Genotip akan
berinteraksi dengan lingkungan menghasilkan jenis organisme tertentu yang
memiliki fungsi dengan cara tertentu. Penampakan atau sifat fisik suatu makhluk
hidup (fenotip) akan terus tumbuh karena faktor lingkungan. Oleh karena itu,
organisme dengan genotip yang sama tidak akan mempunyai fenotip yang sama.
Variasi dalam suatu keturunan terjadi karena dua sebab utama, yaitu rekombinasi
gen dan mutasi gen (Wily,2013).
1. Rekombinasi
Variasi adalah penyebab evolusi yang sangat
penting.Evolusi terjadi apabila genotip dan fenotip sama-sama berubah, yaitu
kalau genotip berubah tercermin suatu fenotip yang berlainan. Perubahan genotip
terjadi karena kombinasi gen baru. Hal itu hanya mungkin kalau terjadi
reproduksi secara seksual. Kalau reproduksi seksual terjadi, berarti gen-gen
kedua induknya direkombinasi untuk membentuk genotip anak yang baru(Wily,2013)..
2. Mutasi
Variasi yang ditimbulkan karena rekombinasi
gen dapat menghasilkan genotip organisme yang lebih kurang terbatas. Genotip
yang dihasilkan hanya gabungan dari bermacam macam gen kedua induknya, sehingga
tidak menghasilkan gen baru yang tertentu(Wily,2013).
Namun, Variasi karena
mutasi sifatnya lebih luas dan dapat menciptakan suatu genotip yang berbeda sama sekali.
Mutasi adalah suatu perubahan mendasar dalam gen yang dapat berupa perubahan
pola zat-zat kimia gen. Gen sel-sel apa pun dapat mengalami mutasi, tetapi yang
penting dalam evolusi hanya mutasi pada sel-sel reproduktif. Karena mutasi akan
mempengaruhi sel kelamin primer, gamet dan telur yang telah dibuahi maka
sel-sel yang berkembang menjadi jaringan pembentuk gamet dapat diteruskan pada
keturunannya.
Mutasi juga terjadi
pada sekelompok gen. Karena gen mengendalikan perkembangan makhluk hidup maka
mutasai dapat mengubah struktur suatu organisme dan fungsinya. Mutasi yang
hanya terjadi pada genotip dan tidak muncul pada fenotip bagi organisme tidak
menimbulkan akibat apapun. Namun, jika perubahan sampai terjadi pada fenotip
dimungkinkan berbahaya dan menyebabkan kematian atau bermanfaat dan diturunkan
dari generasi ke generasi(Wily,2013)..
Daftar Pustaka
Adams,Simon.2007.Just The Facts: Zaman Prasejarah..Erlangga
,
Campbell, N.A.,
Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2003. Biology
Fifth Edition. Benjamin Cummings. New York.
Campbell, N.A.,
Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2003. Biology
Fifth Edition Jilid 2. Benjamin Cummings. New York Halaman 156.
Djunijanto,2010,Sejarah Pembentukan Bumi Berdasarkan Zaman.http://djunijanto
.wordpress.com/materi/ sejarah-pembentukan-bumi-berdasarkan-zaman/diakses
10 juni 2013 17.06
J,Wendel,2000. "Genome evolution in polyploids".
Plant Mol. Biol. 42 (1): 225–49. doi:10.1023/A:1006392424384. PMID 10688139
LE, Graham,1993: Origin of land plants. New York: John
Wiley & Sons, Inc
Lewis LA, McCourt RM,
2004, Green algae and the origin of land plants. Am J Bot
91(10):1535-1556.
Morwanto,Rosid.2003.Asal Mula Tumbuhan Kemungkinan Berevolusi
Dari Alga Hijau Yang Disebut Karofita.http://rosidmarwanto.blogspot.com/2013/05/asal-mula-tumbuhan-kemungkinan.html
diakses 10 juni 2013 17.00
Petersen J, Teich R,
Becker B, Cerff R, Brinkmann H,2006.The
GapA/B gene duplication marks the origin of streptophyta (Charophytes and land
plants).Mol Biol Evol, 23(6):1109-1118
SB, Carroll, Grenier
J, Weatherbee SD (2005). From DNA to Diversity: Molecular Genetics and the
Evolution of Animal Design. Second Edition. Oxford: Blackwell Publishing. ISBN
1-4051-1950-0.
Widodo, Umie Lestari,
Mohammad Amin. 2003. Evolusi (Panduan Belajar, Bahan Ajar, dan Panduan
Asesmen). Malang: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Peningkatan Manajemen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Wily,ilham.2013.Hubungan Evolusi dan Mutasi.http://hallowwin.wordpress.com/2013/01/29/hubungan-evolusi-dan-mutasi/
diakses 11 juni 2013 17.00
Wodniok, Sabina,
Henner Brinkmann, Gernot Glöckner, Andrew J Heidel, Hervé Philippe, Michael
Melkonian, Burkhard Becker.2011. Origin
of land plants: Do conjugating green algae hold the key? BMC Evolutionary
Biology, (in press) BMC Evolutionary Biology, 11:104
0 komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment