BOTANI EKONOMI
LAPORAN KULIAH LAPANGAN DAGO HARVEST
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Botani Ekonomi



Disusun oleh :
Puput Febrianto 140410100103

Unpad(BW)






Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
Sumedang
2012


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida.Dilarangnya penggunaan bahan kimia sintetik dalam pertanian organik merupakan salah satu kendala yang cukup berat bagi petani, selain mengubah budaya yang sudah berkembang 35 tahun terakhir ini pertanian organik membuat produksi menurun jika perlakuannya kurang tepat.
Sistem pertanian organik sebenarnya sudah sejak lama diterap kan di beberapa negara seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan Amerika Serikat (Koshino, 1993). Pengembangan pertanian organik di beberapa negara tersebut mengalami kemajuan yang pesat disebabkan oleh kenyataan bahwa hasil pertanian terutama sayur dan buah segar yang ditanam dengan pertanian sistem organik (organic farming system) mempunyai rasa, warna, aroma dan tekstur yang lebih baik daripada yang menggunakan pertanian anorganik (Park 1993 dalam Prihandarini, 1997).
Selama ini limbah organik yang berupa sisa tanaman (jerami, tebon, dan sisa hasil panen lainnya) tidak dikembalikan lagi ke lahan tetapi dianjurkan untuk dibakar (agar praktis) sehingga terjadi pemangkasan siklus hara dalam ekosistem pertanian.Bahan sisa hasil panen ataupun limbah organik lainnya harus dimanfaatkan atau dikembalikan lagi ke lahan pertanian agar lahan pertanian kita dapat lestari berproduksi sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat terwujud.
I.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari studi literatur yang telah dilakukan  diperoleh beberapa hal yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
            1. Pengertian, manfaat,  dan kelebihan dari tanaman organik
            2. Bagaimana cara  pembubidayaan tanaman organik
            3.Permasalahan serta solusi yang ada pada tanaman organik

I.3 TUJUAN
Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui lebih jauh mengenai  budidaya tanaman organik serta mengamati  proses penanaman tanaman organik yang selanjutnya diharapkan mahasiswa dapat melakukan pembudidayaan tanaman organik dalam skala yang lebih kecil nantinya.
I.4 WAKTU DAN LOKASI
Kunjungan lapangan ke tempat budidaya tanaman organik  ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2012, bertempat  di Perkebunan Dago Harvest, Jalan Dago Pakar TimurX Bandung.













BABII
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tanaman  Organik
Sayuran organik adalah  berbagai macam sayur yang dihasilkan dari teknik pertanian organic. Konsep penting dari sayuran organic ini adalah teknik pengolahan dan pembudidayaannya harus murni tanpa menggunakan  bahan-bahan kimia.(anneahira,2012)
Menurut Pracaya (2007) pengertian sayuran umumnya, segala jenis sayuran dapat dikembangkan deangan teknik pertanian organic.Namun, yang perlu diperhatikan adalah beberapa jenis tanaman sangat peka terhadp Hamadan gangguan penyakit.Oleh kareana itu, diperlukan teknik-tekni khusus dalam pembudidayaanya.umumnya teknik pertanian organic diarahkan untuk komoditas pertanian bernilai ekonomis.
Menurut definisi yang ada (USDA Consumer Brochure), produk pertanian organik adalah produk yang dihasilkan dengan mengutamakan penggunaan sumber-sumber terbarukan (renewable resources ) serta terdapat konservasi lahan dan air untuk meningkatkan kualitas lingkungan bagi generasi mendatang. Definisi lain menurut organic-nature-news.com, produk organik adalah produk yang dihasilkan tanpa memakai pestisida, pupuk kimia, hormon, antibiotik maupun bahan2 kimia tambahan lainnya dan diharapkan setidaknya 95% menggunakan bahan-bahan organik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk pertanian organik adalah suatu sistim pengolahan pertanian yang mendukung penghijauan dengan memperhatikan ekologikal produksi, biodiversitas, siklus biologikal dan aktivitas biologikal tanah sehingga tidak merusak tanah pertanian (Sumansutra,2012).
Sistem Pertanian Organik
Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.Beberapa tanaman Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik tersebut adalah padi, hortikultura sayuran dan buah.
Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan.Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan. Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan
Sistem Pertanian Organik adalah sistem produksi holistic dan terpadu, mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro ekosistem secara alami serta mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan (Deptan 2002).
Sistem pertanian organik didefinisikan kegiatan usahan tani secara menyerluruh sejak proses (prapanen) sampai proses pengolahan hasil (pasca panen) yang bersifat ramah lingkungan dan dikelola secara alami (tanpa penggunaan bahan kimia dan rekayasa genetika), sehingga menghasilkan produk yang sehat dan bergzi (SNI No. 01-6729,2002). Kelebihan dari sayuran organik kandungan mineral tinggi,rasa lebih renyah, lebih manis, tahan disimpan dan residu kimia (pestisida dan pupuk kimia)nyang dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kanker, sedangkan kelemahannya kemungkinannya penampilan produknya kurang menarik (berlubang) apabila dimakan ulat.

2.2Teknik Budidaya Organik
Teknik Budidaya merupakan bagian dari kegiatan agribisnis harus berorientasi pada permintaan pasar. Paradigma agribisnis : bukan Bagaimana memasarkan produk yang dihasilkan, tapi Bagaimana menghasilkan produk yang dapat dipasarkan. Terkait dengan itu, teknik budidaya harus mempunyai daya saing dan teknologi yang unggul.Usaha budidaya organik tidak bisa dikelola asal - asalan, tetapi harus secara profesional. Ini berarti pengelola usaha ini harus mengenal betul apa yang dikerjakannya, mampu membaca situasi dan kondisi serta inovatif dan kreatif. Berkaitan dengan pasar (market), tentunya usaha agribisnis harus dilakukan dengan perencanaan yang baik dan berlanjut, agar produk yang telah dikenal pasar dapat menguasai dan mengatur pedagang perantara bahkan konsumen dan bukan sebaliknya.
Teknik budidaya organik merupakan teknik budidaya yang aman, lestari dan mensejahterakan petani dan konsumen. Berbagai sayuran khususnya untuk dataran tinggi, yang sudah biasa dibudidayakan dengan sistem pertanian organik, diantaranya : Kubis (Brassica oleraceae var. capitata L.), Brokoli (Brassica oleraceae var. italica Plenk.), Bunga kol (Brassica oleraceae var. brotritys.), Andewi (Chicorium endive), Lettuce (Lactuca sativa), Kentang (Solanum tuberosum L.), Wortel. (Daucus carota).
Sayuran ini, mengandung vitamin dan serat yang cukup tinggi disamping juga mengandung antioksidan yang dipercaya dapat menghambat sel kanker. Semua jenis tanaman ini ditanam secara terus menerus setiap minggu, namun ada juga beberapa jenis tanaman seperti kacang merah (Vigna sp.), kacang babi (Ficia faba), Sawi (Brassica sp) yang ditanam pada saat tertentu saja sekaligus dimanfaatkan sebagai pupuk hijau dan pengalih hama. Ada juga tanaman lain yang ditanam untuk tanaman reppelent (penolak) karena aromanya misalnya Adas (sanur,2009)

2.3Kelemahan dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan pertanian organik, yaitu :
a.       Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
b.      Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah
c.       Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa pertanaman dan limbah organik
d.      Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian non organik yang menggunakan bahan kimia terutama pada awal menerapkan pertanian organik.
e.       Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
f.       Terbatasnya informasi tentang pertanian organik (Master, 2000).
2.4 Kelebihan dalam Sistem PertanianOrganik
a.       Meningkatan aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman. Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup di tanah dan perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam penyediaan dan penyerapan unsur hara. Juga banyak organisme lain yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora sp) dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp.
b.      Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi. Cita rasa hasil tanaman organikmenjadi lebih menarik, misalnya padi organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian terasa lebih empuk dan enak atau buah menjadi manis dan segar. Selain itu pertanian organik juga meningkatkan nilai gizi. Hasil uji laboraturium terhadap beras organik mempunyai kandungan protein, dan lemak lebih tinggi daripada beras nonorganik. Begitu pula nasi yang berasal dari beras organik bisa bertahan (tidak mudah basi) dua kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau biasanya nasi akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik bisa bertahan 24 jam.
c.       Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu. Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka unsur – unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman lebih kuat dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme pengganggu dan lebih tahan dari serangan peryakit.
d.      Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur. Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik, hal ini bisa dipahami karena tanaman yang dipupuk organik , secara keseluruhan bagian tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap sehingga bagian – bagian sel tanama termasuk sel – sel yang menyusun buah sempurna.
e.       Membantu mengurangi erosi. Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan tanah leih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan – bahan organik dan lebih tahan menyimpan air dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin bahan organik, air mudah mengalir dengan membawa tanah (Master, 2000).
Kelebihan tanaman organik adalah lebih sehat, meskipun tampilan tanaman organik ‘kurang sedap’ (misalnya daun sayuran akan bolong-bolong karena banyak digigiti oleh ulat, serta buah-buahan yang tampilannya mungkin tidak akan terlihat segar) namun sesungguhnya kandungan gizi dari tanaman organik sangat tinggi (Anne,2012).
Tanaman anorganik terlihat segar, cerah, merona, namun sesungguhnya buah atau sayuran yang akan anda makan tersebut mengandung banyak racun yang berbahaya. Kebanyakan orang tidak menyadarinya, karena memang efeknya tidak akan langsung muncul seketika, namun efek jangka panjang akan hadir beberapa tahun kemudian (Anne,2012)

2.6  Cara Bercocok Tanam Sayuran Organik
Sayuran ditanam pada bedengan ukuran 1x10 m dan tinggi 20-30 cm, atau disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan jenis sayuran yang akan ditanam. Sekeliling bedengan ditanami rumput untuk mengurangi erosi dan aliran permukaan sehingga kehilangan pupuk melalui aliran permukaan berkurang. Pengaturan dan pemilihan jenis tanaman sesuai dengan musim tanam sangt dianjurkan untuk mengurangi resiko kegagalan panen karena serangan hama dan penyakit. Pemilihan tanaman legum yang sesuai untuk sistem tumpang sari atau multikultur serta mengatur rotasi tanaman sayuran dengan tanaman legum dalam setiap musim tanam dapat meningkatkan kadar nitrogen tanah dan mencegah penyakit tanaman. Memberikan pupuk organik yang bervariasi seperti kombinasi pupuk kandang dan pupuk hijau sangat dianjurkan sehingga semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman cukup tersedia.
2.7 Permasalahan seputar pertanian organik
1.Penyediaan pupuk organik
Permasalahan pertanian organik di Indonesia sejalan dengan perkembangan pertanian organik itu sendiri.Pertanian organik mutlak memerlukan pupuk organik sebagai sumber hara utama.Dalam sistem pertanian organik, ketersediaan hara bagi tanaman harus berasal dari pupuk organik.Padahal dalam pupuk organik tersebut kandungan hara per satuan berat kering bahan jauh dibawah realis hara yang dihasilkan oleh pupuk anorganik, seperti Urea, TSP dan KCl.
2.Teknologi pendukung
Setelah masalah penyediaan pupuk organik, masalah utama yang lain adalah teknologi budidaya pertanian organik itu sendiri. Teknik bercocok tanam yang benar seperti pemilihan rotasi tanaman dengan mempertimbangkan efek allelopati dan pemutusan siklus hidup hama perlu diketahui. Pengetahuan akan tanaman yang dapat menyumbangkan hara tanaman seperti legum sebagai tanaman penyumbang Nitrogen dan unsur hara lainnya sangatlah membantu untuk kelestarian lahan pertanian organik. Selain itu teknologi pencegahan hama dan penyakit juga sangat diperlukan, terutama pada pembudidayaan pertanian organik di musim hujan.
3.Pemasaran
Pemasaran produk organik didalam negeri sampai saat ini hanyalah berdasarkan kepercayaan kedua belah pihak, konsumen dan produsen.Sedangkan untuk pemasaran keluar negeri, produk organik Indonesia masih sulit menembus pasar internasional meskipun sudah ada beberapa pengusaha yang pernah menembus pasar international tersebut. Kendala utama adalah sertifikasi produk oleh suatu badan sertifikasi yang sesuai standar suatu negara yang akan di tuju. Akibat keterbatasan sarana dan prasarana terutama terkait dengan standar mutu produk, sebagian besar produk pertanian organik tersebut berbalik memenuhi pasar dalam negeri yang masih memiliki pangsa pasar cukup luas.Yang banyak terjadi adalah masing-masing melabel produknya sebagai produk organik, namun kenyataannya banyak yang masih mencampur pupuk organik dengan pupuk kimia serta menggunakan sedikit pestisida. Petani yang benar-benar melaksanakan pertanian organik tentu saja akan merugi dalam hal ini.












BAB III
PEMBAHASAN

Tanaman organic merupakan hasil produksi dari sistem pertanian organic, dimana intinya adalah penanaman tanpa menggunakan bahn-bahan kimia, membiarkan tanaman tadi tumbuh secara alami , adapun yang dapat direkayasa adalah pengondisian media tumbuhnya, misalnya pengkayaan humus pada tanah namun itu pun tetap tanpa penggunaan bahan kimia, penggunaan pupuk kimia diganti dengan pupuk kompos misanya, penggunaan pestisida diganti dengan pestisida alami misalnya ataupun deangan menerapkan sistem atau pola tanaman berseling untuk memutus rantai hama.
Sistem pertanian organic merupakan salah satu solusi dari permasalahan kesehatan dunia, selain lebih sehat kandungan gizi yang lebih banyak kualitas rasanya pun tidak diragukan, oleh karenaya sistem pertanian organic ini lebih banyak dilakukan pada tumbuhan komoditas dagang seperti sayuran dan buah-buahan.
Penanaman tanaman organic dapat  dikategorikan lebih sulit karena membutuhkan pengawasan dan ketelitian teruta terhadap serangan hama, ada pun beberapa langkah-langkah yang untukt melakukan penanaman antara lain :
v  Pra-Semai atau Seed Starting
Ada beberapa cara Pra-Semai, salah satunya antara lain :
Biji direndam air (hangat) selama 1/2 - 1 jam. Biji yang waktu berkecambahnya lama, misalnya Coriander atau Parsley atau Horenzo boleh direndam semalaman.Setelah itu dilanjutkan ke Tahap berikutnya, yaitu disemai atau ditanam.Maksud perendamam untuk melembabkan kulit benih sehingga pori2 kulit membesar.Akibatnya terjadi penetrasi air ke dalam biji.Hal ini mentriger biji untuk menghasilkan zat pengatur tumbuh (auxin) yang kemudian mentriger lembaga benih (titik tumbuh) memulai pertumbuhan. Pada tahap ini kita belum dapat membedakan benih yang mempunyai daya kecambah tinggi dan rendah, sehingga jika langsung disemai/ditanam, kemungkinan tidak semua benih akan tumbuh (Catatan : air rendaman boleh diberi zat pengatur tumbuh atau pupuk cair organik atau sedikit garam untuk membantu proses pertumbuhan)
Untuk memastikan benih yang disemai/tanam mempunyai daya kecambah tinggi, setelah benih direndam, disimpan di wadah dengan alas lembab seperti tissue yang dilembabkan.Tutup wadah agar tidak terjadi penguapan.Simpan di tempat sejuk.Setelah beberapa hari benih mulai berkecambah.Pada tahap ini kita dapat memilih hanya benih yang sudah berkecambah saja yang disemai atau ditanam, sehingga probailitas tumbuh jauh lebih tinggi.

v  Menyemai
Jika kita melakukan Pra-Semai, maka probabilitas benih tumbuh akan lebih besar. Namun dapat juga langsung menyemai tanpa melalui Pra-Semai. Berikut proses menyemai :
• Siapkan wadah semai seperti tray-semai atau wadah lain (sebaiknya tidak terlalu tinggi, 5-10cm cukup agar tidak perlu media terlalu banyak dan bagian bawah berlubang (bisa dibuat lubang sendiri)
• Isi dengan media. Sebaiknya campuran media halus (tanah disaring, pasir halus, sekam halus ditambah pupuk organik halus minimal 1/4 bagian). Basahi dahulu campuran media agar lembab
• Masukkan benih di tiap lubang tray-semai, cukup 1/2 cm dari permukaan media, tutup lagi dengan media. Jika menyemai di wadah lain, misal baki berlubang, beri jarak antar benih, 1-5 cm untuk memudahkan pemisahan bibit yang sudah tumbuh tanpa terlalu mengganggu perakaran.
• Semprot dengan sprayer jika media mulai kering. Kemudian tutup dengan kardus atau plastik warna solid atau penutup apa saja agar tidak terjadi penguapan sehingga media tetap lembab. Simpan di tempat sejuk
• Setelah beberapa hari (biasanya paling cepat 2 hari), benih mulai tumbuh. Buka penutup, usahakan mendapat sinar matahari (pagi) agar batang tidak terlalu panjang.Siram dengan sprayer agar bakal tanaman tidak terganggu air siraman.

Jika sudah tumbuh, tahap selanjutnya, bibit boleh dipindahkan setelah keluar dua daun asli, sehingga keseluruhan ada 4 daun, yaitu 2 daun dari biji dan 2 daun asli sesuai dengan tanaman tersebut pada waktu dewasa. Bibit dapat dipindahkan untuk  Disapih, atau Langsung ditanam


v  Menyapih
Bibit hasil semaian yang ditanam langsung di tanah atau pot/polibag, kondisinya masih agak lemah sehingga daya adaptasi di lingkungan yang baru lebih lambat.Hal ini dapat mnyebabkan stres pada tanaman sehingga mudah terserang penyakit. Disamping itu jika tanaman dimakan hama (misal siput), biasanya yang dimakan batangnya (karena masih lunak, "lezat"), sehingga begitu batangnya dimakan, maka tanaman akan mati.

Menyapih dimaksudkan agar tanaman sudah cukup besar dan kuat sebelum ditanam di tanah/pot sehingga daya adaptasi menjadi lebih baik. Begitu juga jika hama (siput) datang, biasanya yang dimakan daun, sehingga tanaman tetap hidup.
Cara menyapih :
1.Ambil polibag kecil atau wadah kecil (gelas air mineral, potongan botol air mineral, potongan kotak susu dsb yang diberi lubang bawahnya)
2.Isi dengan media tanah yang sudah dilembabkan atau campurannya, jangan lupa pupuk organik minimal 1/4 bagian
3.Pindahkan bibit semaian ke wadah sapihan. Rawat teratur hingga tanaman cukup besar (jika menggunakan gelas air mineral, akarnya mulai kelihatan di sekeliling gelas)
4.Siap ditanam di tanah/pot
Jika kita tidak ingin menyapih, jalan tengahnya dengan memindahkan tanaman setelah cukup besar (daun asli sudah lebih dari 4).Jika demikian, lubang semai (jika di tray semai) harus cukup besar untuk menampung perakaran atau jarak semaian harus cukup agar perakaran dapat berkembang dengan baik.

v  Menanam
Menanam dapat dilakukan dari hasil sapihan, atau hasil semaian atau hasil pra-semai atau bahkan langsung dari benih.Keuntungan dan kerugian sudah dijelaskan di atas.
• Jika menggunakan pot/polibag, gunakan pot/polibag dengan ukuran memadai pada saat tanaman dewasa. Misal tanaman cabai atau tomat, sebaiknya gunakan ukuran diameter 50-60cm. Parsley cukup 30cm dsb.
• Gunakan campuran tanah dan media lain seperti sekam agar porousitas media cukup baik, yaitu dapat menangkap air tetapi tidak menahan yang menyebabkan air tergenang. Jangan lupa beri pupuk organik minimal 1/4 bagian
• Jika menanam di tanah, jarak tanam disesuaikan dengan jenis tanaman, misal cabai/tomat/brokoli jarak sekitar 60cm, Caisim/Pakcoy/Horenzo dll cukup 15-20cm. Tujuannya agar ruang tumbuh dan paparan sinar matahari cukup, dan tidak bersaing mencari makanan
• Tinggal lakukan perawatan (siram, pruning, pupuk dsb) dan panen

Penanganan Khusus
• Menanam bayam dilakukan langsung di tanah. Karena biji bayam sangat kecil, untuk memudahkan menebar, campur 1 bagian biji bayam dengan 10 bagian pasir halus, aduk rata, baru ditabur. Dengan demikian, sebarannya akan lebih merata
• Jangan lakukan perendaman (Pra-Semai) pada kacang Edamame karena kulitnya mudah terkelupas jika kena air
• Menanam umbi2an seperti wortel atau lobak sebaiknya langsung di tanah (langsung tahap 4) supaya bentuk umbinya bagus
• Jika menanam langsung di tanah (langsung tahap 4), sebaiknya satu lubang diisi 2-4 biji sehingga probabilitas tumbuh tiap lubang sangat besar. Nantinya hanya dipertahankan satu tanaman yang paling bagus/sehat.













BAB IV
KESIMPULAN

1.      Tanaman organic adalah tanaman hasil produksi dari sistem pertanian organic, dimana sistem pertanian ini sama sekali tidak menggunakan bahan kimia buatan, sehingga tanaman produksi yang dihasilkan sangat baik untuk dikonsumsi
2.      Bercocok tanam deangan menggunakan sistem pertanian organic ini memerlukan pengawasan yang intensive dalam menjaga kualitas tanamannya, karena sangat bergantung pada faktor lingkungan misalnya media tanam,hama yang ada dan nutrisi tumbuh.
3.      .permasalahan yang paling disoroti adalah hama, namun dapat ditanggulangi dengan penggunaan biopestisida atau pun deangan pola tanam bersilang yang dapat memutus rantai hama.













DAFTAR PUSTAKA

Sumansutra,2012, Definisi Tanaman Organikhttp://sumansutra.wordpress.com/tanaman-organik/















LAMPIRAN
 







Proses pembenihan                                                      kebun siomak
 






siomak yang akan dipindahkan ke polybag                            perkebunan dago harvest

0 komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Bantu dengan klik

Please Click Here!!