BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya populasi
manusia dan teknologi saat ini, kebutuhan menusia juga mengalami peningkatan.
Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, manusia modern saat ini melakukan
kegiatan-kegiatan yang menghasilkan limbah dalam jumlah yang sangat besar.
Salah satu limbah yang dihasilkan adalah limbah plastik.
Plastik merupakan suatu jenis
bahan yang tidak dapat terurai dalam waktu yang singkat. Sampah plastik
membutuhkan waktu 200-1.000 tahun untuk dapat terurai. Menurut Hartono (1998)
dalam Purwaningsih (tanpa tahun) komposisi sampah atau limbah plastik yang
dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga.
Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki
plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak
dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya
menjadi masalah bagi lingkungan.
Masalah lingkungan yang
ditimbulkan oleh limbah plastik dirasa sudah sangat mengkhawatirkan. Plastik yang terkubur di dalam tanah dapat
mencemari tanah dan mengganggu resapan air sehingga mengakibatkan banjir
dimana-mana. Beberapa negara di dunia telah
berinisiatif mengurangi limbah plastik dengan mengeluarkan peraturan
pelanggaran penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini,
penelitian ditujukan untuk pembuatan plastik yang terbuat dari bahan-bahan yang
mudah terurai dalam waktu yang relatif lebih singkat sehingga dapat mengurangi
pencemaran lingkungan yang terjadi saat ini. Pembuatan plastik dari bahan-bahan
organik seperti singkong, ubi jalar, ketela pohon maupun mikroorganisme ini
dinamakan dengan bioplastik.
Salah satu mikrorganisme yang dapat dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan bioplastik adalah mikroalgae jenis Phaeodactylum tricornutum dari golongan Baccilariophyceae. Mikroalga ini mengandung
PHB (Poly-3-hidroksibutirat), yaitu polimer dengan sifat termoplastik yang
alami dari jenis PHA yang biasa
disintesis oleh bakteri dan mikroalga. Plastik yang terbuat dari mikroalga ini
lebih mudah diurai sehingga diharapkan mampu menjadi pengganti plastik-plastik
yang saat ini bersedar di pasaran yang dampaknya sudah sangat dirasa merugikan.
1.2 Identifikasi Masalah
a.
Bagaimana damapk penggunaan plastik
bagi lingkungan.
b.
Mengapa limbah plastik berdampak
negatif terhadap lingkungan.
c.
Bagaimana cara membuat bioplastik
dari mikroalga.
d.
Apa jenis mikroalga yang bisa
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik yang ramah lingkungan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan
makalah ini adalah untuk mengetahui dampak limbah plastik terhadap lingkungan.
Tujuannya untuk mengetahui jenis mikroalga yang dapat dijadikan bahan baku
pembuatan bioplastik sebagai alternatif pengganti plastik konvensional.
0 komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment