Kti bakteri:
'via Blog this'Ini adalah tembolok Google' untuk http://www.docstoc.com/docs/56903429/mikrobiologi5. Gambar ini adalah jepretan laman seperti yang ditampilkan pada tanggal 4 Des 2011 23:11:52 GMT. Sementara itu, halaman tersebut mungkin telah berubah. Pelajari Selengkapnya
Quantcast
'via Blog this'Ini adalah tembolok Google' untuk http://www.docstoc.com/docs/56903429/mikrobiologi5. Gambar ini adalah jepretan laman seperti yang ditampilkan pada tanggal 4 Des 2011 23:11:52 GMT. Sementara itu, halaman tersebut mungkin telah berubah. Pelajari Selengkapnya
mikrobiologi5
Document Sample
mikrobiologi5
mikrobiologi5
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM
IDENTIFIKASI BAKTERI MELALUI UJI BIOKOMIA
oleh :
Kelompok I
Febi Wahyu S.
0810910044
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI UMUM
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Salah satu ciri bakteri adalah
melakukan metabolisme pada dirinya sendiri, metabolisme pada suatu bakteri
bertujuan memperoleh suatu energi atau untuk kebutuhan hidupnya (Champbell,
2005).
Aktifitas metabolisme pada bakteri tidak terlepas dari adanya enzim. Enzim pada
bakteri terbagi menjadi dua macam Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat
juga bersifat katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel
dan berdifusi ke dalam media (Backmann,2006).
Uji biokimia dapat digunakan untuk menentukan sifat metabolisme bakteri dilihat
melalui interaksi reagen - reagen kimia dengan metabolit - metabolit yang dihasilkan.
Selain itu juga dapat dilihat dari kemampuan bakteri dalam pemakaian suatu senyawa
tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi. Metode Uji Biokimia dapat
digunakan sebagai upaya untuk proses identifikasi bakteri (Backmann,2006).
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari identifikasi bakteri melalui uji
biokimia.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara untuk identifikasi suatu
bakteri dengan beberapa uji biokimia dan mengetahui pengaruhnya terhadpa bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri merupakan suatu mahluk hidup yang mampu untuk melakukan
metabolisme pada dirinya sendiri, metabolisme pada suatu bakteri bertujuan
memperoleh suatu energi atau untuk kebutuhan hidupnya. Metabolisme pada dasarnya
terbagi menjadi dua macam berdasarkan tujuannya, yaitu katabolisme dan anabolisme
(Champbell, 2005).
Metabolisme pada bakteri pada dasarnya tidak akan lepas dari peranan enzim-
enzim yang mengatur metabolisme, misalnya enzim protease atau enzim hidrolase.
Enzim pada bakteri terbagi menjadi dua macam, yaitu endoenzim dan eksoenzim.
Kedua jenis enzim ini sangat berperan dalam metabolisme suatu bakteri, baik yang
didalam sel ataupun diluar sel (Funke, 2004).
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi
metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan bakteri
menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi yang dapat
digunakan untuk identifikasi (Backmann,2006).
Identifikasi Bakteri dapat dilakukan dengan beberapa uji antara lain uji dalam
melakukan fermentasi, reduksi terhadap nitart, uji oksidase, produksi katalase,
hidrolisis protein, uji sitart simmons, hidrolisis urea, hidrolisis H2S dan uji motilitas
(Funke, 2004).
Komposisi media yang digunakan dalam uji – uji tersebut antara lain
(Strohl, 2001):
Medium Skim Milk
- Susu skim
- Agar
Medium Pati
- Agar
- Pati 1 %
Fermentasi Karbohidrat :
- Laktose, Maltose, Glukose, Sukrose, dan
Mannitol
Uji MR- VP :
- MR (Metil-Red) / VP (Voges-Proskauer)
Reduksi Nitrat :
- Nitrat cair
Produksi Katalase :
- Larutan hidrogen peroksida
Hidrolisis asam amino triptofan :
- TSB atau tripton cair 1%
Hidrolisis Urea :
- Urea cair
Uji Sitrat Simons :
- Sitrat, Garam amonium, dan indikator biru
bromtimol
Uji Motilitas
Indikator garam tetrazolium
BAB II
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Identifikasi Bakteri Melalui Uji Biokomia ini dilaksanakan pada tanggal
22 April 2010 pada pukul 13.30-11.00 WIB di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Fermentasi Kerbohidrat
Lima tabung yang berisi durham dan media karbohidrat (glukosa, laktosa, sukrosa,
manitol, maltosa) diinokulasi dengan satu ose biakan isolat, diamati perubahan warna
indikator phenol red dan sampai terbentuk gas. Jika warna medium berubah menjadi
kuning artinya isolat tersebut mampu memfermentasi karbohidrat uji, jika terdapat
gelembung pada tabung durham, artinya dari fermentasi tersebut terbentuk gas.
3.2.2 Fermentasi Asam Campuran (Uji Metil-Red) dan Asam Butanadiol (Voges-
Proskeuer)
Medium MR/VP dituangkan setengah kultur biakan isolat yang sudah disiapkan ke
dalam dua tabung yang bersih, dan dilakukan penandaan untuk satu tabung sebagai uji
metal-red dan satu tabung untuk uji voges-proskauer. Kemudian, ditetesi methyl red pada
tabung pertama, uji positif apabila warna berubah merah dan uji negatif apabila warna
berubah kuning. Kemudian, ditambahkan reagen barrit untuk tabung kedua, yang terdiri
dari larutan A 10 tetes dan larutan B, kocok keras-keras selama 20-30 menit. Uji positif
apabila warna berubah menjadi merah muda maka uji positif.
3.2.3 Reproduksi Nitrat
Tabung yang berisi medium nitrat cair diinokulasikan isolat bakteri ke dalam tabung
diinkubasi selama 24 jam dalam suhu ruang. Kemudian dituang setengah bagian biakan ke
tabung reaksi kosong. Kemudian, ditambahkan 2-3 tetes larutan asam sulfanilat dan 2-3
tetes larutan naftilamin dan diamati yang terjadi. Uji positif jika dimasukkan sedikit debu
seng maka tidak terbentuk warna merah.
3.2.4 Uji Oksidase
Koloni Bakteri digenangi beberapa koloni bakteri dalam cawan dengan reagen uji.
Kemudian diamati, uji positif apabila koloni menjadi merah muda, merah tua, merah gelap
dan sampai hitam.
3.2.5 Produksi Katalase
H2O2 3% diteteskan 2 tetes pada tengah-tengah gelas objek yang bersih dan
dipindahkan satu ose biakan ke atas tetesan H2O2 3% yang berada di tengah-tengah gelas
objek secara aseptis. Kemudian, diamati, reaksi positif apabila terbentuk gelembung
oksigen, hal ini menunjukkan bahwa isolat tersebut menghasilkan enzim katalase yang
mengubah hydrogen peroksida manjadi air dan oksigen.
3.2.6 Hidrolisis Protein: Protease
Cawan berisi medium skim milk dibagi menjadi dua bagian, dan beri label.
Kemudian, digores pada masing-masing bagian cawan dengan dua jenis isolat yang
berbeda dan diamati perubahan pertumbuhan koloninya.
3.2.7 Hidrolisis Protein: asam amino triptofan
Biakan Isolat dalam medium NB/NA diambil dan diinokulasi isolat tersebut dalam
medium TSB atau triptor cair 1%. Selanjutnya, diinkubasi selama 24 -48 jam dalam suhu
ruang dan ditambahkan 10-12 tetes reagen kovac setelah diinkubasi. Apabila biakan
tersebut terdapat indol maka akan terbentuk lapisan merah.
3.2.8 Hidrolisis Pati (karbohidrat)
Cawan petri dibagi menjadi dua bagian, dan beri label pada tiap bagian.
Kemudian, digores pada tiap bagian dengan isolat yang berbeda pada tiap bagian
diinkubasi selama 24-48 jam, dalam suhu ruang dan diamati terjadinya perubahan warna
pada sekitar koloni setelah koloni digenangi larutan iodium.
3.2.9 Hidrolisis urea
Biakan Isolat dalam medium NB/NA diambil dan diinokulasi isolat tersebut pada
medium urea cair yang sudah disiapkan. Kemudian, diamati perubahan warna biakan
setelah dilakukan inkubasi, uji positif apabila terbentuk warna merah keunguan.
3.2.10 Uji Sitrat Simmons
Biakan Isolat dalam medium NA miring diinokulasi isolat dalam media agar sitrat
simmon dan dinkubasi selama 24-48 jam pada suhu ruang. Kemudian, diamati apakah
terdapat perubahan warna dan pertumbuhannya.
3.2.11 Uji Motilitas
Jarum enten disterilkan terlebih dahulu, disentuhkan jarum enten pada koloni
bakteri dengan ujung jarum enten. Kemudian, ditusukkan pada medium agar sampai dasar
tabung, dan inkubasi. Diamati perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Prosedur
Uji Biokimia yang dilakukan memiliki peran yang digunakan untuk proses
identifikasi. Dalam uji fermentasi karbohidrat digunakan untuk mengidentifikasi bakteri
yang memiliki kemampuan untuk fermentasi karbohidrat. Uji fermentasi asam campuran
dan asam butanadiol untuk mengetahui bagaimana kemampuan bakteri dalam melakukan
fermentasi kedua asam tersebut. Uji reduksi nitart dilakukan untuk mengethui kemampuan
bakteri dalam reduksi terhadap larutan nitrat. Uji oksidase berfungsi untuk menentukan
bakteri yang mememiliki sitokrom C yaitu sejenis enzim dalam rangkaian sel. Katalase
adalah enzim yang mengandung besi, dalam uji katalase digunakan untuk memabendakan
stafilokokus dan Streptokokus. Uji Hidrolisis digunakan untuk mengidentifikasi bakteri
yang memiliki kemampuan unutk hidrolisis protein (protease dan asam triptofan),
hidrolisis pati dan hidrolisis Urea. Uji Sitrat simmons berfungsi untuk menegathui bakteri
yang dapat menggunakan sitrat sebagai sumber C. Uji motilitas digunakan untuk
mengetahui kemampuan baktei dalam bergerak yaitu bergeraknya seperti apa.
4.2 Analisis Hasil
NAMA ISOLAT
no. uji biokimia BNP BNP BNP BNP BP BP BNP BNP
1.3 (1) 1.3 (2) 2.3(3) 2.3(4) 8.1(5) 1.8(6) 1.1 (7) 1.1 (8)
fermentasi
1
karbohidrat
maltosa - - + + - - - -
manittol - - + + - - - -
laktosa - - + + - - - -
glukosa - + + + - - - -
sukrosa - - + + - - - -
2 metyl red - - + + - - - -
3 VP - - - - - - - -
4 reduksi nitrat + + - - + + + +
5 uji oksidase + + + + + + + +
6 produksi katalase + + + + - - + +
hidrolisis protein:
7 - - + + - - - -
protease
hidrolisis protein: as.
8 - - - - - - - -
Amino triptofan
9 hidrolisisis pati - - - - - - - -
10 hidrolisis urea - - - - - - - -
11 uji sitrat simmon + + - - + + - -
12 uji motilitas + + + + + + + +
Tabel 1. Data pengamatan
Komposisi media yang digunakan dalam uji – uji tersebut antara lain (Benson,
2002):
Medium Skim Milk : - Susu skim
- Agar
Medium Pati : - Agar
- Pati 1 %
Fermentasi Karbohidrat :
- Laktose, Maltose, Glukose, Sukrose, dan Mannitol
Uji MR- VP : - MR (Metil-Red) / VP (Voges-Proskauer)
Reduksi Nitrat : - Nitrat cair
Produksi Katalase : - Larutan hidrogen peroksida
Hidrolisis asam amino triptofan :
- TSB atau tripton cair 1%
Hidrolisis Urea : - Urea cair
Uji Sitrat Simons :
- Sitrat, Garam amonium, dan indikator biru bromtimol
Uji Motilitas :
- Indikator garam tetrazolium
Fermentasi Karbohidrat menggunakan Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Manitol dan
Maltosa. Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu
memfermentasikan karbohidrat. Pada uji karbohidrat hanya terjadi perubahan warna
pada media glukosa yang berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini
membentuk asam dari fermentasi glukosa (Funke BR, 2004)
Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang
diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk gas
(Backmann,2006).
Hasil uji Phenol Red
Uji MR menhasilkan positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah
ditambahkan methyl red. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran.
Menurut Voges-Proskauer pengujian VP untuk mengetahui apakah dalam proses
pertumbuhan organisme terbentuk asetilmetil karbinol sebagai produk antara dari proses
metabolisme karbohidrat. Hasil uji negatif ditandai dengan terbentuknya warna merah
pada medium setelah ditambahkan a-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi
bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin) (Strohl, 2001).
Reduksi Nitrat digunakan untuk menentukan kemampuan beberapa organisme dalam
mereduksi nitrat menjadi nitrit atau di luar bentuk nitrit. Uji menunjukan hasil positif karena
pada saat panambahan serbuk Zn tidak terjadi perubahan warna (Backmann,2006).
Uji oksidase menghasilkan uji positif, ditandai dengan terjadi perubahan warna kertas
Bactident oksidase kit yang menjadi ungu (Strohl, 2001).
Produksi Katalase Uji dilakukan dengan menambahkan reagen oksidasi pada koloni
terpisah dan amati reaksi yang terjadi yaitu adanya pembentukan gelembung udara pada koloni jika
katalase positif. Digunakan untuk menentukan kemampuan bakteri dalam menguraikan H2O2 oleh
enzim katalase (Funke, 2004).
Hidrolisis Protein: Protease , Jika protein dihidrolisis akan tampak zona jernih di sekitar
tumbuh koloni. Jika tidak mampu dihidrolisis maka medium tetap berwarna putih Enzim protease
merupakan enzim penghidrolisis protein, yaitu enzim yang memutus ikatan peptida pada rantai
protein sehingga dihasilkan asam amino atau peptida berantai pendek. Enzim protease memiliki
peranan penting dalam industri pangan, seperti pembuatan keju, penjernih bir, pengempuk daging,
pembuatan roti dan sebagainya (Backmann,2006).
Hidrolisis Protein : asam amino triptofan, hasil uji yang diperoleh negatif karena tidak
terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak
membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber carbon, yang dapat diketahui dengan
menambahkan larutan kovacs. Indol adalah zat yang dapat menguapkan dan dapat diperiksa adanya
dengan penambahan pada imetilaminobenzaldehida (Strohl, 2001).
Hidrolisis pati ditambah larutan iodin, hasil positif apabila terdapat zona bening sekitar
medium dan hasil negatif apabila terdapat warna coklat / biru-hitam dan tidak ada zona
bening. Hidrolisis Urea, urea merupakan substrat spesifik yang dihidrolisis oleh enzim urease
menjadi amonia dan karbon dioksida. Percobaan menunjukkan uji positif ditunjukkan perubahan
warna dari kuning menjadi merah keunguan (Benson, 2002).
Reaksi-reaksi yang terjadi. Fermentasi merupakan salah satu proses anaerob yang
mengkonversi glukosa, fruktora dan s sukrosa menjadi etanoll dan karbon dioksida. Etanol dari
gula sebagai bahan bakar digunakan sebagai campuran premium (bensin). Campuran antara
ethanol dan premium memiliki keuntungan dari kandungan emisi yang di hasilkan yaitu
menurunkan angka NO. Reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi memecah glukosa (sukrosa
atau fruktosa), (C6H12O6), dan menghasilkan menjadi etanol (2C2H5OH) dan energi. reaksi ini
merupaka jenis ekstoterm dengan menghasilkan panas atau energi (Backmann,2006).
Uji ini dilakukan dengan menginokulasikan bakteri pada medium semi solid dan diinkubasi
selama 1x 24 jam pada suhu 37o C. Bakteri yang tidak motil akan tetap pada garis inokulasi
(Benson, 2002).
Persamaan Reaksi Kimia secara umum dituliskan (Funke, 2004).
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + energi
Identifikasi Bakteri yang dilakukan sebagai berikut (Backmann, 2006) :
Isolat BNP 1.3 dan BNP 8.1 memiliki klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Divisio : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Cellvibrio
Isolat BNP 3.2 memiliki klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Kelas : Alpha Proteobacteria
Ordo : Rhodospirillales
Family :Rhodospirillaceae
Genus : Azospirillum
Isolat BNP 1.1 memiliki klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Uji biokimia digunakan untuk identifikasi bakteri. Reaksi bioksidasi-reduksi
hidrolisis protein, dan , uji Simmons sitrat, uji motilitas. Uji bioksidasi-reduksi terdiri dari
uji fermentase karbohidrat, uji Metil Red (MR), uji Voges Prokauser (VP), uji produksi
katalase, uji produksi oksidase,uji reduksi nitrat. Uji hidrolisis protein terdiri dari protease,
asam amino triptofan, pati dan uji urea
5.2 Saran
Praktikum ini sudah baik namun akan lebih baik lagi apabila bakteri yang
digunakan sudah teridentifikasi agar tidak kesulitan saat melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Backmann, A. 2006. Carbohydrate metabolism in bacteria—use of differences in
carbohydrate metabolism for identifying bacteria. Caister Academic Press. USA.
Benson, H.J. 2002. Microbial Applications. Mc Graw Hill Company Book, Inc. New York
Campbell, N.A., J.B. Reece. 2005. Biology Seven Edition. Benjamin Cummings. San
Francisco.
Funke BR, Tortora GJ, Case CL . 2004. Microbiology: an introduction (8th ed, ed.).
Benjamin Cummings. San Francisco.
Strohl, William A., Rouse,H and Fisher, BD. 2001. Lippincott’s Illustrated Reviews:
Microbiology. Lippincott William & Wilkins. USA.
IDENTIFIKASI BAKTERI MELALUI UJI BIOKOMIA
oleh :
Kelompok I
Febi Wahyu S.
0810910044
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI UMUM
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Salah satu ciri bakteri adalah
melakukan metabolisme pada dirinya sendiri, metabolisme pada suatu bakteri
bertujuan memperoleh suatu energi atau untuk kebutuhan hidupnya (Champbell,
2005).
Aktifitas metabolisme pada bakteri tidak terlepas dari adanya enzim. Enzim pada
bakteri terbagi menjadi dua macam Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat
juga bersifat katabolik.sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel
dan berdifusi ke dalam media (Backmann,2006).
Uji biokimia dapat digunakan untuk menentukan sifat metabolisme bakteri dilihat
melalui interaksi reagen - reagen kimia dengan metabolit - metabolit yang dihasilkan.
Selain itu juga dapat dilihat dari kemampuan bakteri dalam pemakaian suatu senyawa
tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi. Metode Uji Biokimia dapat
digunakan sebagai upaya untuk proses identifikasi bakteri (Backmann,2006).
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari identifikasi bakteri melalui uji
biokimia.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara untuk identifikasi suatu
bakteri dengan beberapa uji biokimia dan mengetahui pengaruhnya terhadpa bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri merupakan suatu mahluk hidup yang mampu untuk melakukan
metabolisme pada dirinya sendiri, metabolisme pada suatu bakteri bertujuan
memperoleh suatu energi atau untuk kebutuhan hidupnya. Metabolisme pada dasarnya
terbagi menjadi dua macam berdasarkan tujuannya, yaitu katabolisme dan anabolisme
(Champbell, 2005).
Metabolisme pada bakteri pada dasarnya tidak akan lepas dari peranan enzim-
enzim yang mengatur metabolisme, misalnya enzim protease atau enzim hidrolase.
Enzim pada bakteri terbagi menjadi dua macam, yaitu endoenzim dan eksoenzim.
Kedua jenis enzim ini sangat berperan dalam metabolisme suatu bakteri, baik yang
didalam sel ataupun diluar sel (Funke, 2004).
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi
metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan bakteri
menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi yang dapat
digunakan untuk identifikasi (Backmann,2006).
Identifikasi Bakteri dapat dilakukan dengan beberapa uji antara lain uji dalam
melakukan fermentasi, reduksi terhadap nitart, uji oksidase, produksi katalase,
hidrolisis protein, uji sitart simmons, hidrolisis urea, hidrolisis H2S dan uji motilitas
(Funke, 2004).
Komposisi media yang digunakan dalam uji – uji tersebut antara lain
(Strohl, 2001):
Medium Skim Milk
- Susu skim
- Agar
Medium Pati
- Agar
- Pati 1 %
Fermentasi Karbohidrat :
- Laktose, Maltose, Glukose, Sukrose, dan
Mannitol
Uji MR- VP :
- MR (Metil-Red) / VP (Voges-Proskauer)
Reduksi Nitrat :
- Nitrat cair
Produksi Katalase :
- Larutan hidrogen peroksida
Hidrolisis asam amino triptofan :
- TSB atau tripton cair 1%
Hidrolisis Urea :
- Urea cair
Uji Sitrat Simons :
- Sitrat, Garam amonium, dan indikator biru
bromtimol
Uji Motilitas
Indikator garam tetrazolium
BAB II
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Identifikasi Bakteri Melalui Uji Biokomia ini dilaksanakan pada tanggal
22 April 2010 pada pukul 13.30-11.00 WIB di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Fermentasi Kerbohidrat
Lima tabung yang berisi durham dan media karbohidrat (glukosa, laktosa, sukrosa,
manitol, maltosa) diinokulasi dengan satu ose biakan isolat, diamati perubahan warna
indikator phenol red dan sampai terbentuk gas. Jika warna medium berubah menjadi
kuning artinya isolat tersebut mampu memfermentasi karbohidrat uji, jika terdapat
gelembung pada tabung durham, artinya dari fermentasi tersebut terbentuk gas.
3.2.2 Fermentasi Asam Campuran (Uji Metil-Red) dan Asam Butanadiol (Voges-
Proskeuer)
Medium MR/VP dituangkan setengah kultur biakan isolat yang sudah disiapkan ke
dalam dua tabung yang bersih, dan dilakukan penandaan untuk satu tabung sebagai uji
metal-red dan satu tabung untuk uji voges-proskauer. Kemudian, ditetesi methyl red pada
tabung pertama, uji positif apabila warna berubah merah dan uji negatif apabila warna
berubah kuning. Kemudian, ditambahkan reagen barrit untuk tabung kedua, yang terdiri
dari larutan A 10 tetes dan larutan B, kocok keras-keras selama 20-30 menit. Uji positif
apabila warna berubah menjadi merah muda maka uji positif.
3.2.3 Reproduksi Nitrat
Tabung yang berisi medium nitrat cair diinokulasikan isolat bakteri ke dalam tabung
diinkubasi selama 24 jam dalam suhu ruang. Kemudian dituang setengah bagian biakan ke
tabung reaksi kosong. Kemudian, ditambahkan 2-3 tetes larutan asam sulfanilat dan 2-3
tetes larutan naftilamin dan diamati yang terjadi. Uji positif jika dimasukkan sedikit debu
seng maka tidak terbentuk warna merah.
3.2.4 Uji Oksidase
Koloni Bakteri digenangi beberapa koloni bakteri dalam cawan dengan reagen uji.
Kemudian diamati, uji positif apabila koloni menjadi merah muda, merah tua, merah gelap
dan sampai hitam.
3.2.5 Produksi Katalase
H2O2 3% diteteskan 2 tetes pada tengah-tengah gelas objek yang bersih dan
dipindahkan satu ose biakan ke atas tetesan H2O2 3% yang berada di tengah-tengah gelas
objek secara aseptis. Kemudian, diamati, reaksi positif apabila terbentuk gelembung
oksigen, hal ini menunjukkan bahwa isolat tersebut menghasilkan enzim katalase yang
mengubah hydrogen peroksida manjadi air dan oksigen.
3.2.6 Hidrolisis Protein: Protease
Cawan berisi medium skim milk dibagi menjadi dua bagian, dan beri label.
Kemudian, digores pada masing-masing bagian cawan dengan dua jenis isolat yang
berbeda dan diamati perubahan pertumbuhan koloninya.
3.2.7 Hidrolisis Protein: asam amino triptofan
Biakan Isolat dalam medium NB/NA diambil dan diinokulasi isolat tersebut dalam
medium TSB atau triptor cair 1%. Selanjutnya, diinkubasi selama 24 -48 jam dalam suhu
ruang dan ditambahkan 10-12 tetes reagen kovac setelah diinkubasi. Apabila biakan
tersebut terdapat indol maka akan terbentuk lapisan merah.
3.2.8 Hidrolisis Pati (karbohidrat)
Cawan petri dibagi menjadi dua bagian, dan beri label pada tiap bagian.
Kemudian, digores pada tiap bagian dengan isolat yang berbeda pada tiap bagian
diinkubasi selama 24-48 jam, dalam suhu ruang dan diamati terjadinya perubahan warna
pada sekitar koloni setelah koloni digenangi larutan iodium.
3.2.9 Hidrolisis urea
Biakan Isolat dalam medium NB/NA diambil dan diinokulasi isolat tersebut pada
medium urea cair yang sudah disiapkan. Kemudian, diamati perubahan warna biakan
setelah dilakukan inkubasi, uji positif apabila terbentuk warna merah keunguan.
3.2.10 Uji Sitrat Simmons
Biakan Isolat dalam medium NA miring diinokulasi isolat dalam media agar sitrat
simmon dan dinkubasi selama 24-48 jam pada suhu ruang. Kemudian, diamati apakah
terdapat perubahan warna dan pertumbuhannya.
3.2.11 Uji Motilitas
Jarum enten disterilkan terlebih dahulu, disentuhkan jarum enten pada koloni
bakteri dengan ujung jarum enten. Kemudian, ditusukkan pada medium agar sampai dasar
tabung, dan inkubasi. Diamati perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Prosedur
Uji Biokimia yang dilakukan memiliki peran yang digunakan untuk proses
identifikasi. Dalam uji fermentasi karbohidrat digunakan untuk mengidentifikasi bakteri
yang memiliki kemampuan untuk fermentasi karbohidrat. Uji fermentasi asam campuran
dan asam butanadiol untuk mengetahui bagaimana kemampuan bakteri dalam melakukan
fermentasi kedua asam tersebut. Uji reduksi nitart dilakukan untuk mengethui kemampuan
bakteri dalam reduksi terhadap larutan nitrat. Uji oksidase berfungsi untuk menentukan
bakteri yang mememiliki sitokrom C yaitu sejenis enzim dalam rangkaian sel. Katalase
adalah enzim yang mengandung besi, dalam uji katalase digunakan untuk memabendakan
stafilokokus dan Streptokokus. Uji Hidrolisis digunakan untuk mengidentifikasi bakteri
yang memiliki kemampuan unutk hidrolisis protein (protease dan asam triptofan),
hidrolisis pati dan hidrolisis Urea. Uji Sitrat simmons berfungsi untuk menegathui bakteri
yang dapat menggunakan sitrat sebagai sumber C. Uji motilitas digunakan untuk
mengetahui kemampuan baktei dalam bergerak yaitu bergeraknya seperti apa.
4.2 Analisis Hasil
NAMA ISOLAT
no. uji biokimia BNP BNP BNP BNP BP BP BNP BNP
1.3 (1) 1.3 (2) 2.3(3) 2.3(4) 8.1(5) 1.8(6) 1.1 (7) 1.1 (8)
fermentasi
1
karbohidrat
maltosa - - + + - - - -
manittol - - + + - - - -
laktosa - - + + - - - -
glukosa - + + + - - - -
sukrosa - - + + - - - -
2 metyl red - - + + - - - -
3 VP - - - - - - - -
4 reduksi nitrat + + - - + + + +
5 uji oksidase + + + + + + + +
6 produksi katalase + + + + - - + +
hidrolisis protein:
7 - - + + - - - -
protease
hidrolisis protein: as.
8 - - - - - - - -
Amino triptofan
9 hidrolisisis pati - - - - - - - -
10 hidrolisis urea - - - - - - - -
11 uji sitrat simmon + + - - + + - -
12 uji motilitas + + + + + + + +
Tabel 1. Data pengamatan
Komposisi media yang digunakan dalam uji – uji tersebut antara lain (Benson,
2002):
Medium Skim Milk : - Susu skim
- Agar
Medium Pati : - Agar
- Pati 1 %
Fermentasi Karbohidrat :
- Laktose, Maltose, Glukose, Sukrose, dan Mannitol
Uji MR- VP : - MR (Metil-Red) / VP (Voges-Proskauer)
Reduksi Nitrat : - Nitrat cair
Produksi Katalase : - Larutan hidrogen peroksida
Hidrolisis asam amino triptofan :
- TSB atau tripton cair 1%
Hidrolisis Urea : - Urea cair
Uji Sitrat Simons :
- Sitrat, Garam amonium, dan indikator biru bromtimol
Uji Motilitas :
- Indikator garam tetrazolium
Fermentasi Karbohidrat menggunakan Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Manitol dan
Maltosa. Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu
memfermentasikan karbohidrat. Pada uji karbohidrat hanya terjadi perubahan warna
pada media glukosa yang berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini
membentuk asam dari fermentasi glukosa (Funke BR, 2004)
Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang
diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk gas
(Backmann,2006).
Hasil uji Phenol Red
Uji MR menhasilkan positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah
ditambahkan methyl red. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran.
Menurut Voges-Proskauer pengujian VP untuk mengetahui apakah dalam proses
pertumbuhan organisme terbentuk asetilmetil karbinol sebagai produk antara dari proses
metabolisme karbohidrat. Hasil uji negatif ditandai dengan terbentuknya warna merah
pada medium setelah ditambahkan a-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi
bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin) (Strohl, 2001).
Reduksi Nitrat digunakan untuk menentukan kemampuan beberapa organisme dalam
mereduksi nitrat menjadi nitrit atau di luar bentuk nitrit. Uji menunjukan hasil positif karena
pada saat panambahan serbuk Zn tidak terjadi perubahan warna (Backmann,2006).
Uji oksidase menghasilkan uji positif, ditandai dengan terjadi perubahan warna kertas
Bactident oksidase kit yang menjadi ungu (Strohl, 2001).
Produksi Katalase Uji dilakukan dengan menambahkan reagen oksidasi pada koloni
terpisah dan amati reaksi yang terjadi yaitu adanya pembentukan gelembung udara pada koloni jika
katalase positif. Digunakan untuk menentukan kemampuan bakteri dalam menguraikan H2O2 oleh
enzim katalase (Funke, 2004).
Hidrolisis Protein: Protease , Jika protein dihidrolisis akan tampak zona jernih di sekitar
tumbuh koloni. Jika tidak mampu dihidrolisis maka medium tetap berwarna putih Enzim protease
merupakan enzim penghidrolisis protein, yaitu enzim yang memutus ikatan peptida pada rantai
protein sehingga dihasilkan asam amino atau peptida berantai pendek. Enzim protease memiliki
peranan penting dalam industri pangan, seperti pembuatan keju, penjernih bir, pengempuk daging,
pembuatan roti dan sebagainya (Backmann,2006).
Hidrolisis Protein : asam amino triptofan, hasil uji yang diperoleh negatif karena tidak
terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak
membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber carbon, yang dapat diketahui dengan
menambahkan larutan kovacs. Indol adalah zat yang dapat menguapkan dan dapat diperiksa adanya
dengan penambahan pada imetilaminobenzaldehida (Strohl, 2001).
Hidrolisis pati ditambah larutan iodin, hasil positif apabila terdapat zona bening sekitar
medium dan hasil negatif apabila terdapat warna coklat / biru-hitam dan tidak ada zona
bening. Hidrolisis Urea, urea merupakan substrat spesifik yang dihidrolisis oleh enzim urease
menjadi amonia dan karbon dioksida. Percobaan menunjukkan uji positif ditunjukkan perubahan
warna dari kuning menjadi merah keunguan (Benson, 2002).
Reaksi-reaksi yang terjadi. Fermentasi merupakan salah satu proses anaerob yang
mengkonversi glukosa, fruktora dan s sukrosa menjadi etanoll dan karbon dioksida. Etanol dari
gula sebagai bahan bakar digunakan sebagai campuran premium (bensin). Campuran antara
ethanol dan premium memiliki keuntungan dari kandungan emisi yang di hasilkan yaitu
menurunkan angka NO. Reaksi yang terjadi dalam proses fermentasi memecah glukosa (sukrosa
atau fruktosa), (C6H12O6), dan menghasilkan menjadi etanol (2C2H5OH) dan energi. reaksi ini
merupaka jenis ekstoterm dengan menghasilkan panas atau energi (Backmann,2006).
Uji ini dilakukan dengan menginokulasikan bakteri pada medium semi solid dan diinkubasi
selama 1x 24 jam pada suhu 37o C. Bakteri yang tidak motil akan tetap pada garis inokulasi
(Benson, 2002).
Persamaan Reaksi Kimia secara umum dituliskan (Funke, 2004).
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + energi
Identifikasi Bakteri yang dilakukan sebagai berikut (Backmann, 2006) :
Isolat BNP 1.3 dan BNP 8.1 memiliki klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Divisio : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Cellvibrio
Isolat BNP 3.2 memiliki klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Kelas : Alpha Proteobacteria
Ordo : Rhodospirillales
Family :Rhodospirillaceae
Genus : Azospirillum
Isolat BNP 1.1 memiliki klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Uji biokimia digunakan untuk identifikasi bakteri. Reaksi bioksidasi-reduksi
hidrolisis protein, dan , uji Simmons sitrat, uji motilitas. Uji bioksidasi-reduksi terdiri dari
uji fermentase karbohidrat, uji Metil Red (MR), uji Voges Prokauser (VP), uji produksi
katalase, uji produksi oksidase,uji reduksi nitrat. Uji hidrolisis protein terdiri dari protease,
asam amino triptofan, pati dan uji urea
5.2 Saran
Praktikum ini sudah baik namun akan lebih baik lagi apabila bakteri yang
digunakan sudah teridentifikasi agar tidak kesulitan saat melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Backmann, A. 2006. Carbohydrate metabolism in bacteria—use of differences in
carbohydrate metabolism for identifying bacteria. Caister Academic Press. USA.
Benson, H.J. 2002. Microbial Applications. Mc Graw Hill Company Book, Inc. New York
Campbell, N.A., J.B. Reece. 2005. Biology Seven Edition. Benjamin Cummings. San
Francisco.
Funke BR, Tortora GJ, Case CL . 2004. Microbiology: an introduction (8th ed, ed.).
Benjamin Cummings. San Francisco.
Strohl, William A., Rouse,H and Fisher, BD. 2001. Lippincott’s Illustrated Reviews:
Microbiology. Lippincott William & Wilkins. USA.
Other docs by feb joki
Reproduksi
Views: 2596 | Downloads: 55
mikrobiologi5
Views: 5086 | Downloads: 183
0 komentar "Kti bakteri", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment