xdinx.wordpress.com
~ Eat, Pray, Ride,
Cadas Pangeran, Sumedang – West Java
20 Friday Feb 2009
in 
Sekitar 12.000 nyawa manusia melayang akibat kerja paksa untuk pembuatan Jalan Raya Pos ini. 5000 diantaranya adalah korban pekerja paksa di wilayah Cadas Pangeran ini yang harus bersusah payah membelah gunung dengan peralatan yang sangat sederhana sekali. Bisa kita bayangkan peralatan macam apa yang digunakan masyarakat pada saat itu untuk membelah cadas ini, sebelum sekarang ditemukan alat canggih seperti bor raksasa yang sering digunakan untuk membuat terowongan-terowongan bawah tanah.
Nama jalan Cadas Pangeran sendiri diambil sebagai sebuah bentuk penghormatan kepada Bupati Sumedang pada saat itu yaitu Pangeran Kusumadinata IX (1791-1828), tetapi masyarakat Sumedang lebih familiar dengan sebutan Pangeran Kornel.

Bagaimanapun setelah 200 tahun berlalu, pembangunan De Groote Postweg ini memang telah memberikan keuntungan bagi bangsa Indonesia saat ini. Membuat mobilitas yang menjadi semakin cepat antar kota di Pulau Jawa dan menumbuhkan potensi masyarakat disekitarnya. Menjadi pondasi dasar pembangunan jalur transportasi.
Mungkin akan lain cerita seandainya dulu Daendles tidak memaksa untuk membelah cadas ini. Atau tidak membuat De Groote Postweg, jalan Raya Pos yang legendaris itu?
Semoga semua arwah para pekerja diterima disisi-Nya.
Amin.
Amin.
Beberapa dokumentasi foto:
Disalin juga oleh :
15 thoughts on “Cadas Pangeran, Sumedang – West Java”
Leave a Reply

http://ninja250r.wordpress.com/2009/04/15/napak-tilas-jalan-pos-de-groote-postweg-di-buitenzorg-dengan-cb-100-gelatik/
aksi jabat tanganya itu kan sebagai sebuah simbol protes beliau kpd tindakan Daendels yg memperkerjakan rakyat.
kapan atuh melintas bersama si Ijo-nya kesini?
Kalau untuk silsilah keluarga dari Pangeran Kornel, mending datang lansung aja ke Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang.
Nanti pasti ada penjelasan yang lebih lengkap.