- Mutasi: titik tolak perubahan alam hidup yg.
bertahan dan dapat diwariskan
Genetical
drift (arus
genetik): perubahan frekuensi gen secara kebetulan dlm. suatu populasi
(populasi yg. besar arus genetiknya seimbang)
Variasi
Bunga liar dan bunga ,terdiri dari individu,tierjadi
perubahan
Pindah gen,pindah silang mutasTer
Migrasi,emigrasi
Gamet gen yang berubah,pop bunga a dan B BERPINDAH KARENA
ADA ANGIN ATAU HEWAN.
Yang berpindah serbuksarinya,mengalami imigrasi
Merah jadi putih merah jadi mutasi
Karena terjadi perkawinan terjadi spesies baru,
Ada yang terseleksi evolusi dan perubahan,
Muka berubah juga sudah masuk evolusi
Ada mikroevolusi yg ada diatasdan makroevolusi
Mutasi>perubahan kecil
Hugo de vries: species baru _
mutasi
• Wagner:
– Evolusi:
• melalui beberapa generasi
• populasi dari generasi ke
generasi harus terus ada.
• unit evolusi adalah populasi
• populasi suatu individu dengan
frekuensi gen di dalamnya
– perbandingan jumlah genotip yang
satu dengan yang lainnya.
• Frekuensi gen selalu konstan
jika: populasi besar, tidak
terjadi seleksi untuk gen atau
alele tertentu, perkawinan
terjadi secara rndom, tidak terjadi migrasi (in/out).
• hukum Hardy weinberg (genetika
populasi):
– keseimbangan frekuensi gen di
dalam suatu populasi
– evolusi terjadi jika geen
poolnya berubah (jumlah total
dari seluruh gen-gen alela di
dalam populasi).
– penyebab berubahnya geen pool
adalah:
• mutasi
• hibridisasi
• seleksi.
Teori Sintesis Modern
• Mutasi gen
• perubahan jumlah dan struktur
kromosom
• rekombinasi genetik
• seleksi alam
• isolasi reproduksi
Teori Sintesis Modern
• Mutasi gen
• perubahan jumlah dan struktur
kromosom
• rekombinasi genetik
• seleksi alam
• isolasi reproduksi
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya.Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama:
variasi, reproduksi, dan seleksi.
2.1 Timbulnya variabilitas
Untuk melihat bagaimana keanekaragaman , kita harus mulai
dari suatu struktur yang paling kecil, tetapi sangat penting, struktur tersebut
adalah asam deoksiribonukleat yang terdiri dari 4 macam asam nukleat, yakni
adenin mitosin (C), guanin(G), dan timidin(T). Bila asam amino terakhir
diganti dengan urasil(U), maka asam
nukleat akan membentuk 20 macam asam amino esensial..
Setiap organisme mempunyai kisaran toleransi. Misalnya
manusia muda (bayi) mempunyai kisaran toleransi suhu tubuh 35- 42 derajat
celcius. Pada manusia dewasa , biasanaya batas kisarannya tersebut adalah: 36-41*C, diluar batas
kisaran tersebut manusia tidak dapat bertahan hidup dan akan mati. Kisaran
suatu spisies tidak saja terbatas pada toleransi, namun dapat pula menyangkut
aspek-aspek apa saja. Semua atau hampir
semua aspek-aspek tersebut dikode oleh
suatu gen. Contoh- contohnya variabilitas antara lain:
2.2 Variasi genetik sebagi dasar evolusi
Variasi genetik dalam populasi yang merupakan gambar dari
adanya perbedaan respon individu-individu terhadap lingkungan adalah bahan
dasar dari perubahan adaptif.
Variasi berasal dari mutasi bahan genetika, migrasi antar
populasi (aliran gen), dan perubahan susunan gen melalui reproduksi seksual.
Variasi juga datang dari tukar ganti gen antara spesies yang berbeda:
Secara umum variasi genetik dapat dibedakan menjadi 5 penyebab
(agensia evolutif), yakni mutasi rekombinasi gen, genetic drift, gen flow dan
seleksi alam
2.2.1 mutasi :mutasi diartikan sebagai perubahan faktor
keturunan atau sifat keturunan (gen) dan perubahan itu bersifat fisikokimia.
Mutasi terjadi secara acak, yang beradaptasi hanya sebagian keciHereditas
mendel
2.2.2 Gene flowAliran gen atau gene flow merupakan
pertukaran gen antar populasi, yang biasanya merupakan spesies yang sama.
Contoh aliran gen dalam sebuah spesies meliputi migrasi dan perkembangbiakan organisme
atau pertukaran serbuk sari.
2.2.3 Genetic
Genetic drift adalah lepasnya frekuensi
alela secara kebetulan. Peristiwa ini sangat berarti pada populasi yang sangat
kecil. Kenyataannya 1 dari 2 alela mempunyai peluang untuk lepas adalah
kira-kira 0, 8%. Hilangnya gen selalu mempengaruhi frekuensi alela pada
beberapa tingkat tetapi pengaruh tersebut menurun pada populasi yang berukuran besar dalam arah yang
berbeda. Berikut ini contoh dari genetic drift.
2.2.4 Rekombinasi gen
Rekombinasi genetika merupakan proses pemutusan seunting bahan genetika
(biasanya DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan
dengan molekul DNA lainnya. Pada eukariota rekombinasi biasanya terjadi selama
meiosis sebagai pindah silang kromosom antara kromosom yang berpasangan. Proses
ini menyebabkan keturunan suatu makhluk hidup memiliki kombinasi gen yang
berbeda dari orang tuanya, dan dapat menghasilkan alel kimerik yang baru. Pada
biologi evolusioner, perombakan gen ini diperkirakan memiliki banyak keuntungan,
yakni mengijinkan organisme yang bereproduksi secara seksual menghindari
Ratchet Muller.
2.2.5 Seleksi alam Seleksi alam yang dimaksud adalah makhluk
hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan
punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston
betularia. Ngengat biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri
jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah
terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih
sedikit daripada ngengat biston betularia hitam
dari lalat biasanya berwarna suram dan berbau tidak enak.
Bunga – bunga ini kadang berbentuk demikian sehingga dapat mengurung lalat
untuk sementara, sehingga bila lalat tersebut keluar dari bunga itu, maka
tubuhnya telah penuh dengan tepung sari. Tepung sari yang demikian kemudian
dapat terbawa ke bunga lainnya. Mekanisme perangkap ini terdapat juga pada
bunga – bunga yang diserbuk oleh kepik.
2.3 Gene pool dan Faktor – factor yang mempengaruhi
keseimbangannya
2.3.1 Pengertian Gene pool. Gene pool adalah jumlah dari
seluruh gen (termasuk plasma gen) yang dimiliki oleh semua individu. Kalau kita
katakan bahwa evolusi adalah perubahan di dalam komposisi genetis dari
populasi, yang kita artikan adalah suatu perubahan dari frekuensi genetis di
dalam suatu gen pool. Itulah sebabnya faktor penyebab evolusi dapat kita
tentukan dengan menentukan faktor apa yang dapat menghasilkan suatu pergeseran
dari frekuensi genetis.
2.3.2.1 Hukum Hardy – Weinberg
Populasi mendelian yang berukuran besar sangat memungkinkan
terjadinya kawin acak (panmiksia) di antara individu-individu anggotanya.
Artinya, tiap individu memiliki peluang yang sama untuk bertemu dengan individu
lain, baik dengan genotipe yang sama maupun berbeda dengannya. Dengan adanya
sistem kawin acak ini, frekuensi alel akan senantiasa konstan dari generasi ke
generasi. Prinsip ini dirumuskan oleh G.H. Hardy, ahli matematika dari Inggris,
dan W.Weinberg, dokter dari Jerman,. sehingga selanjutnya dikenal sebagai hukum
keseimbangan Hardy-Weinberg.
Di samping kawin acak, ada persyaratan lain yang harus
dipenuhi bagi berlakunya hukum keseimbangan Hardy-Weinberg, yaitu tidak terjadi
migrasi, mutasi, dan seleksi. Dengan perkatan lain, terjadinya
peristiwa-peristiwa ini serta sistem kawin yang tidak acak akan mengakibatkan
perubahan frekuensi alel.
Deduksi terhadap hukum keseimbangan Hardy-Weinberg meliputi
tiga langkah, yaitu :
(1) Dari tetua
kepada gamet-gamet yang dihasilkannya
(2) Dari
penggabungan gamet-gamet kepada genotipe zigot yang dibentuk
(3) Dari genotipe
zigot kepada frekuensi alel pada generasi keturunan.
Secara lebih rinci ketiga langkah ini dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Kembali kita misalkan bahwa pada generasi tetua terdapat
genotipe AA, Aa, dan aa, masing-masing dengan frekuensi P, H, dan Q. Sementara itu, frekuensi alel A adalah p,
sedang frekuensi alel a adalah q. Dari populasi generasi tetua ini akan
dihasilkan dua macam gamet, yaitu A dan a. Frekuensi gamet A sama dengan
frekuensi alel A (p). Begitu juga, frekuensi gamet a sama dengan frekuensi alel
a (q).
Dengan berlangsungnya kawin acak, maka terjadi penggabungan
gamet A dan a secara acak pula. Oleh karena itu, zigot-zigot yang terbentuk
akan memilki frekuensi genotipe sebagai hasil kali frekuensi gamet yang
bergabung. Pada Tabel 15.1 terlihat bahwa tiga macam genotipe zigot akan
terbentuk, yakni AA, Aa, dan aa, masing-masing dengan frekuensi p2, 2pq, dan q2.
Oleh karena frekuensi
genotipe zigot telah didapatkan, maka frekuensi alel pada populasi zigot atau
populasi generasi keturunan dapat dihitung. Fekuensi alel A = p2 + ½ (2pq) = p2
+ pq = p (p + q) = p. Frekuensi alel a = q2 + ½ (2pq) = q2 + pq = q (p + q) =
q. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa frekuensi alel pada generasi keturunan
sama dengan frekuensi alel pada generasi tetua.
Kita ketahui bahwa frekuensi gene pool dari generasi ke
generasi pada waktu ini (populasi hipotesis) adalah 0,9 dan 0,1; dan
perbandingan genotip adalah 0,81; 0,81; dan 0,01. Dengan angka – angka ini kita
akan mendapatkan harga yang sama pada generasi berikutnya. Hasil yang sama ini
akan kita jumpai pada generasi seterusnya, frekuensi genetis dan perbandingan
genotip tidak berubah. Dapat kita simpulkan bahwa perubahan evolusi tidak
terjadi. Hal ini dapat diketahui oleh Hardy (1908) dari Cambrige University dan
Weinberg dari jerman yang bekerja secara terpisah. Secara singkat dikatakan di
dalam rumus Hardy-Weinberg
sama – sama betul
sama, salah satu mutasi yang akan terjadi lebih sering. Tekanan mutasi ini akan
cenderung untuk menyebabkan pergeseran perlahan – lahan pada frekuensi genetis
di dalam populasi. Alel yang lebih stabil akan cenderung untuk bertambah frekuensinya,
sedangkan alel yang mudah bermutasi akan cenderung untuk berkurang
frekuensinya, kecuali kalau ada faktor lain yang mengubah tekanan mutasi ini.
Meskipun tekanan mutasi selalu ada, tetapi mungkin sekali bahwa ini merupakan
faktor utama yang dapat menghasilkan perubahan pada frekuensi genetis di dalam
suatu populasi. Mutasi berjalan begitu lambat sehingga kalau bereaksi secara
tunggal akan membutuhkan waktu yang lama sekali untuk menimbulkan suatu
perubahan yang nyata (kecuali dalam hal poliploid). Mutasi terjadi secara
sembarang (random) dan seringkali cenderung untuk mengarah pada jurusan yang
berbeda dari faktor – faktor lain yang menyebabkan organism sesungguhnya harus
berevolusi.
Mutasi mempertinggi variabilitas sehingga dengan demikian
merupakan bahan (raw material) yang segera ada untuk evolusi, tetapi jarang
menentukan arah atau sifat dari perubahan evolusi.
Kalau gene pool harus dalam keadaan seimbang, sudah barang
tentu imigrasi dari populasi lain tidak boleh terjadi kalau hal ini akan
menyebabkan terjadinya pemasukan gen baru. Hilangnya gene pool secara emigrasi
harus tidak boleh terjadi. sebagian besar populasi alami mungkin paling sedikit
mengalami migrasi genetis di dalam jumlah yang sangat kecil, dan faktor ini
menambah terjadinya variasi yang cenderung untuk mengacaukan keseimbangan
Hardy-Weinberg. Sangat disangsikan akan adanya suatu populasi yang bebas dari
migrasi genetis dan pada beberapa kejadian dimana migrasi genetis terjadi, hal
ini terjadi begitu kecil sehingga dapat diabaikan sebagai faktor yang
menyebabkan pergeseran frekuensi genetis. Itulah sebabnya dapat kita simpulkan
bahwa syarat ketiga untuk keseimbangan genetis kadang – kadang terjadi di alam.
Kondisi untuk keseimbangan genetis di dalam populasi adalah
perkembangbiakan atau reproduksi yang random. Reproduksi atau perkembangbiakan
tidak hanya bertanggung jawab atas kelangsungan reproduksi dari suatu populasi.
Seleksi pasangan, efisiensi dan frekuensi proses perkawinan, fertilitas, jumlah
zigot yang terjadi pada setiap perkawinan, prosentase zigot yang menuju kea rah
pertumbuhan embrio dan kelahiran berhasil, kemampuan hidup keturunan sampai
mencapai umur berbiak. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung pada
keturunannya dalam arti keselamatan atau efisiensi dari reproduksi. Bila
reproduksi merupakan sesuatu yang sama sekali random, maka semua faktor yang
mempengaruhi harus random, yakni tidak terganggu dari genotip.
Keadaan tersebut di atas mungkin tidak dijumpai pada suatu
populasi. Faktor – faktor tersebut mungkin selalu berhubungan dengan genotip,
yakni genotip dari organisme yang mempengaruhi pasangannya dan semua hal yang
disebutkan di atas. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tidak ada aspek
reproduksi yang sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan genotip.
Reproduksi tidak sembarang (nonrandom) adalah hokum umum.
Reproduksi di dalam arti luas adalah seleksi alam. Jadi seleksi selalu bekerja
pada semua populasi. Sehingga kalau kita simpulkan, empat kondisi yang
diperlukan untuk keseimbangan genetis yang diusulkan oleh hokum Hardy-Weinberg
adalah:
Ditemukan pada populasi besar.
Tidak pernah dijumpai mutasi.
Tanpa migrasi.
Reproduksi random tidak pernah dijumpai.
Suatu keseimbangan yang lengkap di dalam gene pool tidak
pernah dijumpai, perubahan secara evolusi adalah sifat – sifat fundamental dari
kehidupan suatu populasi.
Perubahan secara acak dan diskontinu,evolusi perubahan kecil
yang berubah secara gradual
Makromutasi ,mutasi dengan peru
Mutasui dari sinar kosmik,artifisial,sinar x beta gama yg
dipancarkan dari bahan radio aktif,za kimia
Klasifikasi mutasi
Gen satu atau sedikit nukleotida,yang mempengaruhi jumlah
aransemen dari satu kromosom
Segmen DNA DARI SATU ATAU LEBIH GEN perubahan lokasi gen
dari suatu kromosom translokasi ,resiprok dan transposisi
Fusion.2kromosom menjadi satu
Fision pecah jadi 2
Haploid dan poliploid
set kromosom lebih dari 2
Mutasi dari jlh kromosom .Mutasi hugo de fresh ,perubahan
fenotip yg berbeda pada bunga yg bersifat menurun
Mutasi+/-
Mutasi secara spontan tdak diarahkan
Mutasi bsa lgi pd mutan
Mutasi penyebab mikroevolusi
Migrasi adalah berpindah organisme dari stu
tmpt,sumbermkanan,kembang biak,overpopulasi.
Ada tiga tipe pola migrasi lebih dari 90% individu
Tdak lengkap kurang dari 90%
Lokal dipenngaruhi lingkungan setempat
Raptor 62% yang ada pindah tmpat krmbang biak
Kromosom
Frekuensi alel dan frekuensi gen (genotip) populasi
Misalnya:
Alel A membentuk klorofil
Alel a tidak membentuk klorofil (letal)
Jagung homozigot dominan (AA) = 320 batang
Jagung heterozigot dominan (Aa) = 160 batang
Jagung homozigot resesif (aa) = 20 batang
Frekuensi alel A = 800/1000 = 0,8%
Frekuensi alel a = 1 0,8% = 0,2%
Frekuensi genotip AA = 320/500 = 0,64
Frekuensi genotip Aa = 160/500 = 0,32
Frekuensi genotip aa = 20/500 = 0,04
Aliran gen/gen flow salah satu sumber perkembang biakan
organisme atau serbuk sari,
Variasi bisa
terbentuk dari danya fertilisasi atau nutasi.
Mutasi dipengaruhi lingkungan luar faktor,kimia,fisika dan
biologi.
Bisa disebabkan migrasi satu populasi mh migrasi ke tempat
lain .
Ada istilah migrasi dan emmigrasi
Masuknya imigrasi
Emigrasi
Populasi yang sama walaupun spesies berbeda terjadi variasi
.
BIOMED.BROWN.EDU/COURSES /BIO48/7MUTATION
4 basic seberapa berperan mutasi dan migrasi dibandingkan
yang lain?
Perubahan mekanisme evolusi mutasi,migrasi,genes.natural
selection
Seleksi alam
Mutasi akan menyebabkan perubahan dari evolusi
Tanaman normal diplouid,mendapatkan mutagen,bermutasi
spesies berubah,tumbuhan mengalami seleksi alam tumbhan yang poliploid lebih
kkuat,sampai saat ini tanaman sifatnya poliploid tanaman yang hasil poliploid
Migrasi dalam artian migrasi gen,artinnya luas,tidak hanya
dari suatu tempat ke tempat yang lain,suatu populasi burung atau tanaman jika
mengalami kerusakan maka akan berpindah yang seusai dengan tempat
tinggalnna,bertemu sama genus beda spesies,maka terjadi pertukaran
gen,perpindahan gen.
Gen yang baru akan
terus diteruskan kepada keturunannya,aliran dari tetuanya dari suatu
gen,gen fenotipnya berubah maka terjadinya perubahan
ada rumus2nya,
Bahan ujian itu
Kesimpulan
Mutasi ,migrasi dan evolusi
Migrasi dan mutasi dari suatu gen
Orang yang berpindah,terjadi percampuran gen
Hubungan migrasi dan
Orang Amerika,menghasilkan anak dengan varietas baru
Gandum triploid yang berhasil sampai saat ini
Migrasi tahap,mutasi genetic drift,penurunan yang steril,ada
aliran gennya lagi maka evolus
Mutasi itu menguntungkan
Evolusi bisa membentuk spesies baru,evolusi jika dalam masa
yang besar,
Apakah benar mutasi menyebabkan spesies baru
Jagung yang bermutasi menyebabkan spesies baru.
Mutasi nggak Cuma satu ,akan terjadi perubahan.Mutasi
menyebabkan evolusi populasi,jika sudah ada variasi.
Wiwi:Mutasi mungkin terjadi karena adanya ,merugikan atau
merugikan
Migrasi,mutasi variasi genetis menyebabkan pada evolusi
Mutasi terjadi karena adanya migrasi
Perkawinan perpindahan serbuk sari,gamet a dan b terbentuk
alel baru tidak hanya merugikan,evolusi menye,seleksi alam ,
Variasi populasi hanya sebatas ppopulasi,untuk variasi
populasi dan evol pop.awal konteks individu
Jika terjadi dlm 1 individu mikroevolusi
Makroevolusi banyak var dlm pop akibatnya terjadi evolusi.
Variasi populasi dengan varias
Evolusi populasi,pembentukan populasi baru ada kaitan degan
itu tidak?
Pembentukan koloni baru,
Mutasi apakah menyebabkan adanya spesies yang baru atau
hanya sebatas varisi
Mutasi dasar evolusi
Studi kasus jika terjadi migrasi adanya aliran gen ,apakah
bisa balik ke alel barunya,proses kembali bisa disebut evolusi
Fachmi,bahwa migrasi alel kembali ke bentuk awalnya bisa
terjadi,apakah masih membawa susunan yang awalnya,jika evolusi terjadi delesi
atau represi sementara jika alel sudah cocok bisa kembali ke proses awal
A Besar dan A kecil tergantung komponen genetis yang tersisa
atau tidak.
Jika sudah terjadi yg namanya evolusi bisa kembali ke
awal,perubahan dari generasi aawal ke,perubahan alel, gentik berubah,struktur
,memperkaya keanekaragaman populasi.
Saat terjadi perkawinan lagi kembali ke awal
Mutasi yang tetap hidup dan berkembang sindrom down
Banyak yang mati ketika embrio itu contoh yang tidak
berkembang.
Ujian tanggal 8,materi pokok browse
Ada 4 pertemuan evolusi,acuan dari biomed
Pola pikir evolusi yang sudah ada dasarnya dari genetik
,tidak hanya berdasarkan peninggalan fosil,Tanpa adaptasi tidak mungkin bisa
hidup adaptasi diubah dari induknya perubahan dari induksi,.
0 komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment