Anti Imun membuat &menangkal Dgn antibodi Imun bag dr self limfosit self T. Ia Ib >Kodominansi tdk ad yg dominan.A tdk dominant trhdp B, begitu jg sbliknya. Jika A terima B antigen A Dan Anti A, O kalau kepepet saja kalau tidak Ada donor yg sm.A membawa golongan Ia Io
Golongan darah Rh
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.memberikan reaksi positif dengan AB Rh>Rh positif
*Antibodi (bahasa Inggris: antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap[1] Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain yang telah teraktivasi menjadi sel plasma,[2] sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut
*Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain
Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan protein-pembawa atau carrier
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.memberikan reaksi positif dengan AB Rh>Rh positif
*Antibodi (bahasa Inggris: antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap[1] Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain yang telah teraktivasi menjadi sel plasma,[2] sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut
*Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain
Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan protein-pembawa atau carrier
Tidak memberikan reaksi >Rh negatif
contoh kasus
Saat mengandung, terjalin suatu hubungan spesial antara ibu dan janin. Janin menerima segala hal dari sang ibu. Tapi janin terbentuk dari penyatuan gen ibu dan ayah, kadang dapat terjadi pertentangan antara ibu dan janin dan salah satu bentuknya adalah erythroblastosis fetalis ini.
Apa yang dimaksud erythroblastosis fetalis ?
Erythroblastosis fetalis adalah peningkatan penghancuran sel darah merah janin akibat antibodi (sel pertahanan tubuh) ibu yang masuk ke janin lewat plasenta dan menghancurkan antigen (tanda pengenal benda asing) yang terdapat di sel darah merah janin. Penyakit ini penyebab penting terjadinya anemia (kurang darah) dan jaundice (bayi kuning) pada bayi baru lahir.
Kenapa hal ini dapat terjadi ?
Darah memiliki 60 macam antigen yang berbeda di permukaan selnya, dan antigen yang paling sering menyebabkannya adalah antigen D dari rhesus dan antigen ABO dari golongan darah, sedangkan antigen lain adalah CW , CX , DU , K (Kell), M, Duffy, S, P, MNS, Xg, Lutheran, Diego, and Kidd (tapi jarang). Hal inilah yang menyebabkan darah setiap individu berbeda (contoh sederhana adalah perbedaan golongan darah). Janin terbentuk dari penggabungan ayah dan ibu, sehingga bisa saja antigen yang ada pada janin berbeda dengan ibu. Akibatnya imunitas ibu menganggap darah janin sebagai benda asing yang berbahaya dan mengeluarkan antibodi yang nantinya akan menempel pada antigen sel darah merah janin dan menghancurkannya.
Kapan erythroblastosis fetalis terjadi ?
• Bila ibu rhesus negatif dan rhesus janin positif. Hal ini tak pernah terjadi di kehamilan pertama karena ibu belum tersentisasi dengan antigen janin, tapi gejala akan semakin hebat pada kehamilan berikutnya. Persentasi janin akan rhesus + bila ayah rhesus + adalah 50%, tapi kemungkinan penyakit muncul hanya 10%.
Saat mengandung, terjalin suatu hubungan spesial antara ibu dan janin. Janin menerima segala hal dari sang ibu. Tapi janin terbentuk dari penyatuan gen ibu dan ayah, kadang dapat terjadi pertentangan antara ibu dan janin dan salah satu bentuknya adalah erythroblastosis fetalis ini.
Apa yang dimaksud erythroblastosis fetalis ?
Erythroblastosis fetalis adalah peningkatan penghancuran sel darah merah janin akibat antibodi (sel pertahanan tubuh) ibu yang masuk ke janin lewat plasenta dan menghancurkan antigen (tanda pengenal benda asing) yang terdapat di sel darah merah janin. Penyakit ini penyebab penting terjadinya anemia (kurang darah) dan jaundice (bayi kuning) pada bayi baru lahir.
Kenapa hal ini dapat terjadi ?
Darah memiliki 60 macam antigen yang berbeda di permukaan selnya, dan antigen yang paling sering menyebabkannya adalah antigen D dari rhesus dan antigen ABO dari golongan darah, sedangkan antigen lain adalah CW , CX , DU , K (Kell), M, Duffy, S, P, MNS, Xg, Lutheran, Diego, and Kidd (tapi jarang). Hal inilah yang menyebabkan darah setiap individu berbeda (contoh sederhana adalah perbedaan golongan darah). Janin terbentuk dari penggabungan ayah dan ibu, sehingga bisa saja antigen yang ada pada janin berbeda dengan ibu. Akibatnya imunitas ibu menganggap darah janin sebagai benda asing yang berbahaya dan mengeluarkan antibodi yang nantinya akan menempel pada antigen sel darah merah janin dan menghancurkannya.
Kapan erythroblastosis fetalis terjadi ?
• Bila ibu rhesus negatif dan rhesus janin positif. Hal ini tak pernah terjadi di kehamilan pertama karena ibu belum tersentisasi dengan antigen janin, tapi gejala akan semakin hebat pada kehamilan berikutnya. Persentasi janin akan rhesus + bila ayah rhesus + adalah 50%, tapi kemungkinan penyakit muncul hanya 10%.
0 komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment