http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/06/laporan-kimia/#comment-37
1. Tes Million
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA DASAR II
PERCOBAAN VII DAN VIII
UJI KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
OLEH :
NAMA : KHARIS ISNAIN
STAMBUK : F1C1 00 044
PROG. STUDI : KIMIA (MIPA)
JURUSAN : KIMIA
KELOMPOK : V
ASISTEN PEMBIMBING : MOH. AAT, SSi
UPT. LABORATORIUM PUSAT UNIT KIMIA DASAR
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2000
UJI KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
A. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mengelompokkan karbohidrat dan disakarida
2. Mengetahui uji spesifik monosakarida dan polisakarida
B. KAJIAN TEORI
Gula sederhana dan zat-zat yang dengan hidrolisis menghasilkan gulas sederhana disebut karbohidrat. Aslinya nama karbohidrat digunakan karena kompoposi kebayanyakan gula, pati, dan selulosa berpadanan dengan hidrat hipotetis dari karbon, Harga x dan y dapat berjangka antara 3 sampai ribuan
Suatu pengelompokkan yang luas dari sejumlah besar karbohidrat, terdiri dari sekitar setengah lusin kelas utama, dengan barangkali 40 subkelas. Pada umumnya, semua karbohidrat disebut sakarida (Yunani, sacbaron, gula). Pembahasan akan dibatasi pada zat berikut: (1) monosakarida, yang tidak dapat dihidrolisis; (2) disakarida, yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul monosakarida; dan (3) polisakarida, yang membentuk banyak molekul monosakarida dengan hidrolisis.
Diantara monosakarida yang terpenting terdapat molekul yang mengandung enam atom karbon, yang kenal dengan nama heksosa, C6H12O6 Bila suatu heksosa mengandung suatu gugus aldehida, senyawaan itu dikenal sebagai suatu aldoheksosa; jika mengandung suatu gugus keton, disebut ketoheksosa Heksosa adalah zat manis, kristalin dan larut yang terdapat dalam madu dan buah matang karbohidrat yang terhidrolisis dan menghasilkan heksosa adalah gula tebu, gula gandum, gula susu, pati dan selulosa.
Sukrosa (gula tebu), maltosa (gula gandum) dan laktosa (gula susu) merupakan anggota penting dari grup disakarida, C12H22O11. Seperti dinyatakan oleh namanya, tiap molekul gula ini terdiri dari dua satuan monosakarida Dapat dibanyangkan bahwa satuan-satuan ini dihubungkan satu sama lain oleh ikatan-ikatan yang dihasilkan dari eliminasi (pembuangan) sebuah molekul air (Pudjaatmaka, 1992:409-412).
Terdapat 4 kumpulan utama molekul biologi yang besar, iaitu karbohidrat, lemak, protein dan asid nukleik. Kebanyakan makromolekul adalah polimer, terbina daripada satu unit (monomer) yang banyak. Karbohidrat memainkan peranan sebagai pembekal tenaga (bahanapi) dan juga untuk pembinaan sel-sel organisme. Lipid adalah molekul hidrofobik yang sangat luas ciri-cirinya. Protein pula mempunyai berbagai struktur, lalu menghasilkan kepelbagaian fungsi sementara asid nukleik mempunyai tugas yang tidak berbelah-bagi: menyimpan dan memancarkan maklumat perwarisan.
Fungsi utama karbohidrat, adalah sebagai sumber tenaga untuk sel. Contohnya, 1g karbohidrat berupaya membebaskan 17 kilojoule (kJ) tenaga (www.pssplab.com)
Karbohidrat adalah sebutan umum untuk molekul yang terdiri daripada karbon, hydrogen dan oksigen dengan setaip satu unsur berada pada nisbah 1:2:1. Dengan itu, cara menulis formula untuk karbohidrat ialah (CH2O)n, dimana n ialah bilangan karbon pada rangka molekul tersebut. Daripada formula ini dapat difahami kenapa kumpulan makromolekul ini di panggil ‘karbohidrat’ yang memberi makna karbon dan air.
Karbohidrat merupakan hasil alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena senyawa ini merupakan makanan pokok bagi manusia. Pembentukkan karbohidrat pada alam terjadi dalam tumbuh-tumbuhan yang dikenal dengan istilah fotosintesis. Karbohidrat terbagi atas beberapa golongan yaitu:
Monosakarida, yang umumnya mempunyai 5 atom C seperti ribose, araribosa, ksilosa, dan yang mempunyai 6 atom C seperti glukosa, mannose, galaktosa dan fruktosa.
Disakarida, yang disusun oleh dua molekul monosakarida seperti sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Polisakarida, yang disusun oleh banyak sekali molekul monosakarida seperti amilun dan selulosa
Glikosida, yaitu molekul monosakarida yang berikatan dengan molekul bukan gula, molekul bukan gula ini dinamakan aglikon dan umumnya merupakan senyawa aromatik.
Protein merupakan polimer dari asam amino dan merupakan sebagian besar dari tubuh manusia dan hewan tingkat tinggi. Sebagian protein merupakan penyusun tubuh (daging, kulit, rambut, dan lain-lain), sebagian mempunyai fungsi katalis (enzim), yang menyebabkan reaksi-reaksi tertentu dapat berlangsung baik pada kondisi tubuh. Protein disusun oleh α asam amino dengan melalui ikatan amida yang disebut ikatan peptida (Respati, 1980:128).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Alat :
ü Tabung reaksi
ü Gelas ukur 100 mL
ü Rak tabung
ü Pipet tetes
ü Labu semprot
ü Penangas air
ü Gegep
2. Bahan :
ü Larutan glukosa
ü Larutan fruktosa
ü Larutan maltosa
ü Larutan sukrosa
ü Larutan benedict
ü Larutan Fehling A
ü Larutan Fehling B
ü Larutan NaOH 6 N
ü Larutan HCl 6 N
ü Larutan protein
ü Larutan millon
ü Larutan albumin
ü Larutan dapar
ü Larutan ninhidrin
ü Larutan I2
ü Aquadest
ü Pati
D. PROSEDUR KERJA
a. Uji Karbohidrat
1. Test Benedict
Tabung Reaksi |
Tabung Reaksi I |
Tabung Reaksi II |
Tabung Reaksi III |
Tabung Reaksi IV |
Endapan merah bata |
Endapan merah bata |
Endapan merah bata |
Endapan merah bata |
- dimasukkan 5 ml larutan Benedict - ditambahkan 1 ml maltosa - ditempatkan pada air mendidih |
- dimasukkan 5 ml larutan Benedict - ditambahkan 1 ml fruktosa - ditempatkan pada air mendidih |
- dimasukkan 5 ml larutan Benedict - ditambahkan 1 ml sukrosa - ditempatkan pada air mendidih |
- dimasukkan 5 ml larutan Benedict - ditambahkan 1 ml glukosa - ditempatkan pada air mendidih |
2. Test Fehling
Fehling A |
Fehling B |
- dicampur pada volume yang sama - dipanaskan sampai mendidih - dimasukkan dalam tabung reaksi |
Tabung Reaksi |
Tabung Reaksi I |
Tabung Reaksi II |
Tabung Reaksi III |
Tabung Reaksi IV |
Endapan merah bata |
Endapan merah bata |
Endapan merah bata |
Endapan merah bata |
- ditambahkan 1 ml glukosa - ditempatkan pada air mendidih |
- ditambahkan 1 ml glukosa - ditempatkan pada air mendidih |
- ditambahkan 1 ml glukosa - ditempatkan pada air mendidih |
- ditambahkan 1 ml glukosa - ditempatkan pada air mendidih |
3. Test Iodida
Tabung Reaksi |
Tabung Reaksi I |
Tabung Reaksi II |
Tabung Reaksi III |
Larutan berwarna bening |
Larutan berwarna bening |
Larutan berwarna bening |
- dimasukkan 3 ml larutan Pati - ditambahkan 2 tetes air - dikocok - dipanaskan, kemudian didinginkan |
- dimasukkan 3 ml larutan Pati - ditambahkan 2 tetes air larutan NaOH 6 N - dikocok - dipanaskan, kemudian didinginkan |
- dimasukkan 3 ml larutan Pati - ditambahkan 2 teteslarutan HCL 6 N - dikocok - dipanaskan, kemudian didinginkan |
b. Uji Protein
Larutan albumin 2 % (5 ml) |
- dimasukan ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 ml - ditambahkan 5 tetes reagen Millon - dipanaskan |
Larutan berwarna merah
2. Tes Ninhidrin
2.1. Dengan Albumin
Larutan albumin 2 % (0,1 ml) |
- dimasukan ke dalam tabung reaksi - ditambahkan 1 ml larutan buffer asetat pH 5 - ditambahkan 20 tetes larutan Ninhidrin 0,1 % - dipanaskan |
Larutan berwarna ungu muda
2.2 Dengan Asam Amino
Larutan Asam Amino |
- dimasukan ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 ml - ditambahkan 5 tetes reagen Millon - dipanaskan |
Larutan berwarna ungu tua
E. HASIL PENGAMATAN
a. Uji karbohidrat
1. Test Benedict
NO | Perlakuan | Sebelum pemanasan | Setelah pemenasan |
1 | Larutan benedict 5 mL + 1 mL glukosa | Biru muda | Terbentuk endapan merah bata |
2 | Larutan benedict 5 mL + 1 mL fruktosa | Biru muda | Terbentuk endapan merah bata |
3 | Larutan benedict 5 mL + 1 mL sukrosa | Biru muda | Terbentuk endapan merah bata |
4 | Larutan benedict 5 mL + 1 mL maltosa | Biru muda | Terbentuk endapan merah bata |
2. Test Fehling
NO | Perlakuan | Sebelum pemanasan | Setelah pemenasan |
1 | 5 mL campuran Fehling A dan B + 1 mL glukosa | Biru tua | Terbentuk endapan merah bata |
2 | 5 mL campuran Fehling A dan B + 1 mL fruktosa | 2 lapisan, kuning keemasan (atas) dan biru tua (bawah) | Terbentuk endapan merah bata |
3 | 5 mL campuran Fehling A dan B + 1 mL sukrosa | Biru tua | Terbentuk endapan merah bata |
4 | 5 mL campuran Fehling A dan B + 1 mL maltosa | Biru tua | Terbentuk endapan merah bata |
3. Test iodida untuk pati
NO | Perlakuan | Sebelum pemanasan | Setelah pemenasan |
1 | 3 mL larutan pati + 2 tetes air + 1 tetes larutan I2 0,01 N | Biru muda | Terbentuk endapan merah bata |
2 | 3 mL larutan pati + 2 tetes larutan HCl 6 N + 1 tetes larutan I2 0,01 N | Biru muda | Terbentuk endapan merah bata |
3 | 3 mL larutan pati + 2 tetes larutan NaOH 6 N + 1 tetes larutan I2 0,01 N | Biru muda | Terbentuk endapan merah bata |
b. Uji protein
NO | Perlakuan | Sebelum pemanasan | Setelah pemenasan |
1 | 3 mL larutan protein + reagen millon | putih keruh | merah |
2 | 0,1 larutan albumin 2 % + 100 mL larutan dapar 0,1 M + 20 tetes larutan ninhidrin | putih keruh | Ungu muda |
3 | 0,1 mL asam amino 2%+ 1 mL larutan dapar 0,1 M + 20 tetes larutan ninhidrin | bening | Ungu tua |
F. PEMBAHASAN
Karbohidrat merupakan polihidroksil aldehida atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila hidroksil. Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat”, dan yang memiliki nisbah karbon terhadap hidrogen dan terhadap oksigen sebagai 1:2:1. Sebagai contoh rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6 atau dapat ditulis sebagai C6(H2O)6. Walaupun karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris tersebut namun yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang lain lagi juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur.
Terdapat tiga golongan utama dari karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana terdiri hanya dari satu unit polihidroksi aldehida atau keton.
Oligosakarida merupaka polimer dengan derajat polimerasasi 2 sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut disakarida, bila tiga molekul disebut triosa, bila sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa. Polisakarida merupakan polimer yang tersusun lebih dari 10 monomer yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim tertentu.
Jenis karbohidrat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain adalah glukosa, maltosa, sukrosa dan fruktosa. Glukosa merupakan jenis monosakarida yang tidak dapat dihidrolisis. Sedangkan maltosa dan sukrosa merupakan disakarida, dimana maltosa merupakan hasil hidrolisis dari hasil hidrolisis pati, yang apabila 1 mol maltosa dihidrolisis lebih lanjut akan dihasilkan 1 mol α-D-glukosa dan 1 mol β-D-glukosa sedangkan sukrosa apabila dihidrolisis akan menghasilkan 50% α-D-glukosa dan 50% β-D-fruktosa. Fruktosa merupakan molekul yang mengandung gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai enam karbon.
Dalam percobaan ini digunakan test benedict dan test fehling untuk mendeteksi keberadaan gugus aldehid ataupun keton dalam suatu senyawa karbohidrat. Pada test benedict, larutan benedict masing-masing dicampurkan dengan larutan glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltosa. Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan bahwa didalam larutan glukosa dan maltosa terdapat endapan merah bata yang disebabkan oleh larutan benedict yang terdiri dari tembaga sulfat (CuSO4) dan glukosa memiliki gugus aldehid yang terikat pada ujungnya dan maltosa, dimana 1 molekul maltosa sama dengan 2 molekul glukosa sehingga mampu mereduksi karena mempunyai gugus aldehid bebas. Maka glukosa maupun maltosa mengalami oksidasi dan mampu mereduksi senyawa yaitu melepaskan O2 sehingga terbentuk tembaga oksida (Cu2O), yang kita lihat sebagai endapan merah bata. Didalam larutan fruktosa dan sukrosa pun didapatkan endapan merah bata, padahal kedua senyawa ini tidak mengandung gugus aldehid tetapi gugus keton, dimana gugus keton tidak mampu mengoksidasi senyawa hanya mampu meruduksi. Hal ini mungkin disebabkan oleh peralatan yang kurang bersih sehingga larutan yang mengandung gugus aldehid tercampur didalamnya.
Pada test fehling, larutan fehling dicampurkan kedalam larutan glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltosa, dan hasil yang didaptkan sama dengan hasil yang didapatkan pada test benedict.
Pada test iodida digunakan untuk mendeteksi adanya pati (suatu polisakarida). Larutan pati + 1 tetes larutan I2 masing-masing dicampurkan ke dalam 2 tetes air, 2 tetes larutan HCl 6 N, dan 2 tetes larutan NaOH 6 N. Pada percobaan larutan pati + 1 tetes larutan I2 + 2 tetes air dan larutan pati + 1 tetes larutan I2 + 2 tetes larutan HCl 6 N , sebelum dipanaskan larutan berwarna biru. Hal ini disebabkan karena pati yang berikatan dengan Iodin. Hal ini disebabkan karena struktur molekul pati yang berbentuk spiral mampu mengikat iodin dan terbentuklah warna biru. Bila pati dipanaskan, akan menyebabkan spiral merenggang sehingga molekul-molekul iodin akan menguap dalam bentuk gas, sehingga I22+ I- dan warna larutan berubah menjadi bening. Pada percobaan larutan pati + 1 tetes larutan I2 + 2 tetes larutan NaOH 6 N, larutan tetap berwarna bening, sebelum maupun sesudah dipanaskan. Hal ini terjadi karna NaOH tidak mampu meionisasi I22+ I-.
Pada percobaan kedua, dilakukan uji protein dengan test millon untuk mendeteksi adanya raksa dan asam amino untuk mendeteksi adanya gugus fenil. Protein adalah bahan organik kompleks yang terdiri daripada satu atau lebih rangkaian subunit asid amino. Sesetengah molekul protein mempunyai beribu-ribu asid amino. Sel-sel hidupan memerlukan protein untuk menjalankan berbagai fungsi. Fungsi protein yang paling penting ialah sebagai enzim, molekul struktur, hormon dan molekul pengangkut oksigen. Selain daripada irtu ia juga adalah bahan utama untuk sintesis antibodi dan protein plasma darah.
Protein adalah polimer asid amino. Ia mempunyai unsur C, H, O dan N. Semua asid amino mempunyai struktur asas yang sama, iaitu karbon utama yang mempunyai ikatan kepada 4 jenis kumpulan berfungsi. Kumpulan-kumpulan tersebut ialah (i) kumpulan amino (-NH2), (ii) kumpulan karboksil (- COOH), (iii) satu hidrogen dan (iv) satu kumpulan variable, diwakili dengan ‘R’. Struktur dan fungsi protein adalah ditentukan oleh kelainan pada kumpulan R ini. Adapun ciri-ciri dari molekul protein adalah berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan, sehingga merupakan suatu makromolekul. Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino. Terdapat ikatan kimia lain, yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor : PH, radiasi, temperatur, medium pelarut orgenik dan detergen. Dan umumnya reaktif dan sangat spesifik.
Pada percobaan pertama kita melakukan test pada peraksi millon dan protein yang melibatkan penambahan senyawa Hg (mercuri) ke dalam protein sehingga pada penambahan logam ini akan menghasilkan endapan putih dari senyawa merkuri. Untuk protein yang mengandung triosin atau triptofan, penambahan perekasi millon akan memberikan warna merah.
Pada percobaan kedua yaitu tets ninhidrin dilakukan test ninhidrin, test ini akan berwarna biru atau ungu apabila didalamnya terdapat senyawa protein , khususnya gugus fenil. Dalam percobaan pertama kita kakan menggunakan albumin sebagai senyawa protein. Albumin merupakan senyawa protein yang terdapat di dalam putih telur. Dari hasil pengamatan di dapatkan bahwa sebelum pemanasan larutan berwarna putih keruh dan sesudah pemanasan berwarna ungu muda. Hal ini menandakan bahwa di dalam larutan tersebut terdapat gugus fenil. Pada percobaan kedua digunakan asam amino dimana asam amino merupakan senyawaan dengan molekul yang mengandung baik gugus fungsional amino (-NH2) maupun karboksil (-CO2H). Meskipun ratusan sintesis ini telah disintesis, hanya 20 yang telah diperoleh dengan hidrolisis protein. Dari hasil percobaan ini juga setelah dipanaskan larutan berwarna ungu tua. Hal ini juga menandakan adanya gugus fenil.
G. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
a. Kelompok monosakarida adalah glukosa dan fruktosa dan kelompok disakarida adalah sukrosa dan maltosa.
b. Uji spesifik monosakarida dilakukan dengan test benedict dan test fehling, karbohidrat menandakan test positif apabila terbentuk endapan merah bata. Uji spesifik pada polisakarida dilakukan dengan test iodida yang menghasilkan warna biru dan apabila dipanaskan akan menjadi bening yang disebabkan karena adanya pelepasan I2.
c. Uji protein dan asam amino dilakukan dengan test millon dan test ninihidrin. Test millon akan terjadi tereksitasi sehingga larutan dari warna bening menjadi merah. Pada test asam amino dilakukan untuk mendeteksi adanya gugus fenil.
H. SARAN
Diharapkan dalam melakukan praktikum agar bahan yang disediakan sebagai bahan praktikum diperiksa apakah masih layak digunakan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pssplab.com/journal/03.pdf. Karbohirat. 2008. diakses tanggal
Pudjaatmaka, H.,A., 1992. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Respati, 1980. Pengantar Kimia Organik. Aksara Baru. Jakarta.
0 komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment