Ilmu
vegetasi dan ekologi tumbuhan
Secara
mudahnya vegetasi didefinisikan sebagai ‘sekelompok tumbuhan yang hadir
atau berada secara bersama-sama’ atau ‘pertumbuhan tumbuhan secara
massal’.
Pengelompokan tumbuhan sangat beragam apabila ditinjau
dari jenis-jenis tumbuhan yang menyusun kelompok tumbuhan
Keragaman kelompok tumbuhan dapat terjadi pada
berbagai luasan permukaan bumi: dilihat dari pesawat terbang dan pesawat luar
angkasa
Mis. Hutan hujan tropis dapat dibedakan menjadi hutan dataran
rendah pegunungan, dsb.; vegetasi yang menutupi permukaan bumi dpt dibedakan
menjadi hutan hujan tropis, savanna, tundra
Dapatkah kita melihat perbedaan kelompok tumbuhan
apabila kita berada di darat (mis. di dalam hutan)?
Ilmu
vegetasi dan ekologi tumbuhan
Namun bagi para ahli di bidang ilmu vegetasi dan
ekologi tumbuhan, definisi 'sekelompok tumbuhan yang hadir atau berada secara
bersama-sama’ atau ‘pertumbuhan tumbuhan secara massal’ diianggap kurang
memadai karena vegetasi tidak hanya menyangkut kehadiran atau
pertumbuhan tumbuhan semata, tetapi banyak hal-hal teknis dan nomenklatur yang
terkait.
Hal
teknis tersebut biasanya bersifat matematik
yang terkait dengan perencanaan survai lapangan, pengumpulan data, dan analisis
data.
Masalah teknis dalam mempelajari
vegetasi merupakan hal yang sangat penting mengingat tujuan utamanya adalah
mengungkap “misteri” dibalik hijaunya
suatu vegetasi.
Berbagai
aspek teknis ini merupakan bagian dari ekologi tumbuhan kuantitatif yang
merupakan cabang dari ekologi dan biogeografi.
Ekologi
tumbuhan kuantitatif berkaitan erat dengan disiplin ilmu yang mempelajari
vegetasi secara lebih luas, yaitu ilmu vegetasi tidak hanya
mempelajari deskripsi dan analisis vegetasi, tetapi juga mengenai
biologi populasi, strategi spesies, ekologi produksi, dan dinamika
vegetasi (proses suksesi tumbuhan dan perubahan
vegetasi).
Ekologi tumbuhan kuantitatif sangat erat kaitannya dengan
pendekatan yang bersifat matematik,
misalnya menghitung berbagai indeks.
Namun deskripsi dan analisisnya harus mengutamakan makna ekologi.
Makna
seperti ini dapat dilakukan apabila vegetasi dilihat sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari ekosistem. Mis. Indeks biologi yang sama pada eko alami
dan binaan
memiliki makna ekologi yang berbeda.
Vegetasi
dibangun secara hierarki oleh sekumpulan
individu tumbuhan dan setiap individu
penyusun dikelompokkan berdasarkan sistim identifikasi
dan nomenklatur
yang berlaku dalam bidang taksonomi.
Individu
tumbuhan yang menunjukkan karakteristik serupa dikelompokkan menjadi populasi
dari suatu spesies. Selanjutnya, dalam luasan yang bervariasi (dari hanya
beberapa m2 sampai dengan ratusan km2) pengelompokan
tumbuhan oleh sejumlah spesies yang berbeda membentuk suatu komunitas tumbuhan.
Dalam
komunitas tumbuhan, hadir tidaknya suatu spesies merupakan salah satu pokok
bahasan penting selain masalah kelimpahan dari suatu spesies.
Sedikitnya
terdapat tiga alasan mengapa vegetasi sangat penting dalam konteks ekologi:
Di
banyak tempat di dunia, kecuali di padang pasir dan daerah kutub, vegetasi
merupakan penampakan yang paling mencolok dan merupakan representasi secara
fisik dari suatu ekosistem. Disadari atau tidak, pada saat ahli ekologi
mendeskripsikan suatu ekosistem maka yang diungkap adalah tentang karakteristik
suatu vegetasi di suatu tempat.
Vegetasi
pada umumnya merupakan hasil dari produksi primer, dalam hal ini energi matahari
diubah melalui proses fotosintesis menjadi jaringan tumbuhan hijau. Produksi
primer netto yang merupakan banyaknya (jumlah) jaringan tumbuhan hijau yang
terakumulasi dalam suatu luasan tertentu dalam periode tertentu pula merupakan
dasar (basis) dari piramida trofik. Organisme lain dalam jaring-jaring makanan
yang bertindak sebagai pemakan dan pengurai tumbuhan sangat bergantung pada
keberadaan tumbuhan ini sebagai bahan makanannya.
Vegetasi
merupakan habitat bagi mahluk hidup yang tinggal, tumbuh, berkembang dan mati
di ekosistem daratan.
Apa
yang dipelajari dan mengapa mempelajari vegetasi?
Para
ahli ekologi tumbuhan mencoba untuk mengungkapkan tatanan yang ada pada
vegetasi.
Para ahli ekologi tumbuhan mempelajari vegetasi sampai
tingkatan yang paling bawah
Faktor
apakah yang menghubungkan jenis-jenis tumbuhan antara satu dengan lainnya dan
juga dengan lingkungannya?
Seberapa
jauh kelenturan hubungan tersebut, dan bagaimanakah jaringan hubungan tersebut?
Bagaimanakah
tumbuhan mengatasi masalah penyebaran, germinasi pada tempat yang cocok,
kompetisi, dan cara memperoleh energi serta nutrisi?
Bagaimanakah
mereka sanggup mengatasi kondisi yang tidak menguntungkan seperti kebakaran,
banjir dan badai.
Apa
yang dapat diungkapkan oleh tumbuhan melalui kehadiran mereka, ketahanan,
ataupun kelimpahan habitatnya di masa silam, sekarang, dan masa depan?
Dapatkah
tumbuhan digunakan sebagai alat ilmiah untuk menganalisis seluk beluk
lingkungan atau untuk menguji hipotesis mengenai evolusi?
Apa
yang dapat diungkapkan tumbuhan berkaitan dengan pengelolaan alam (lingkungan)?
Apabila
hutan ditebang, vegetasi seperti apa yang akan menggantikannya, berapa lama
prosesnya berlangsung, dan bagaimanakah kita dapat memanipulasi proses tersebut
secara efisien?
Apabila
sejumlah ternak merumput dalam suatu kurun waktu tertentu, akan bagaimanakah
penampakan vegetasinya dan berapa banyak ternak yang dapat ditopang?
Apabila
lapisan atas dari tanah hilang karena kegiatan pertambangan, tumbuhan apa yang
harus diintroduksi untuk menstabilkan bentang alam yang telah berubah?
Apabila
semak belukar disemprot, dibakar dan ditanami kembali sebagai padang rumput,
apa yang akan terjadi dengan kualitas daerah aliran sungai, tingkat nutrisi
tanah, dan tingkat 'siltation' di sekitar bendungan?
Berapa
lama masa endap dari pestisida dalam tanah dan bagaimana dampak sampingannya
terhadap organisme bukan target?
Berapa
banyak penjelajah alam yang dapat menggunakan jalan setapak agar tidak sampai
mengubah vegetasi di sekitarnya?
Dalam
kebakaran atau banjir, apakah bencana alam harus terulang dengan frekuensi
tertentu untuk menjaga tipe vegetasi tertentu, bagaimanakah kita dapat
memadukan bencana yang teratur tersebut ke dalam rencana pengelolaan suaka
alam?
Semua
pertanyaan di atas, dan banyak lagi, merupakan fokus penelitian para ekolog tumbuhan.
Beberapa
peneliti lebih tertarik untuk menghasilkan informasi dasar yang berkaitan
dengan deskripsi vegetasi atau biologi dari komponen jenis.
Peneliti
lainnya cenderung untuk menerapkan informasi dasar dalam masalah pengelolaan
alam.
Ahli
ekologi tumbuhan terapan dapat pula disebut sebagai pengelola suaka alam, ahli
kehutanan, ataupun ahli agronomi, akan tetapi mereka semuanya adalah pakar
ekologi tumbuhan dan mereka semua berbagi kesukaan yang sama dalam
mengungkapkan bagaimanakah tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tujuan
mereka sangat dekat dengan definisi formal dari ekologi: ilmu
yang mempelajari tentang mahluk hidup dalam hubungannya dengan lingkungan.
Vegetasi
sangat penting untuk dipelajari karena alasan yang mendasar dan praktis:
Beberapa
contoh pemanfaatan deskripsi vegetasi adalah dalam rangka mengenali dan
mendeskripsikan karakteristik masing-masing vegetasi sehingga dapat dibedakan
antara satu komunitas dengan komunitas lainnya --> dipelajari
dalam bidang fitososiologi.
Vegetasi
juga perlu dipelajari dari segi dinamikanya dengan menggunakan konsep suksesi
dan klimaks (puncak).
Deskripsi
vegetasi diperlukan dalam pemetaan vegetasi (dan tipe-tipe komunitas yang
membentuknya).
Distribusi spesies tumbuhan yang menyusun suatu tipe
vegetasi dalam hubungannya dengan berbagai faktor lingkungan sangat penting
untuk mengetahui karakteristik dari spesies dan vegetasi ybs.
Mempelajari
vegetasi dalam konteks habitat berbagai satwa liar merupakan isu yang dewasa
ini semakin penting.
Informasi mengenai vegetasi diperlukan
untuk membantu dalam mengatasi masalah ekologi, khususnya:
Untuk tujuan manajemen dan konservasi
biologi
Sebagai bagian dari analisis dampak
lingkungan (ANDAL)
Untuk memantau praktik pengelolaan
lingkungan atau memberikan landasan dalam memprakirakan perubahan yang mungkin
terjadi akibat suatu praktik pengelolaan
Mempelajari vegetasi dapat dilakukan untuk
tujuan akademik dan praktis (terapan). Dari segi akademik, studi vegetasi
cenderung ditujukan untuk memenuhi keingintahuan para ahli di bidang ilmu
vegetasi.
Dewasa
ini kebutuhan untuk tujuan terapan semakin dirasakan mengingat permasalahan
lingkungan hidup yang semakin serius.
0 komentar "Materi Pam Parikesit Biologi Unpad Ekologi Tumbuhan", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment