Phylum Annelida
(L. annelus = cincin kecil)

- Cacing bersegmen

- Tubuh terdiri dari segmen-segmen (somit) seperti cincin dan sama

  bentuknya, sifat ini biasanya disebut Metamerisme

- Segmentasi terdapat pada tubuh bagian luar dan organ-organ dalam

  termasuk otot, syaraf, organ-organ circulatorius, excretorius dan

  reproduksi

- Hidup bebas, komensal (pada hewan air), beberapa jenis

  merupakan ektoparasit dan ada juga yang endoparasit.

 

Karakteristik :

 

1. Bilateral simetri, memanjang, segmentasi eksternal maupun internal

2. Tiap Somit mempunyai beberapa/banyak Setae berchitin (pada

    Classis Hirudinea banyak yang tak bersetae).

3. Tubuh ditutup oleh kutikula yang lembab/basah

 

 

 

 

4. Coelom tumbuh baik (kecuali Hirudinea); pada Oligochaeta dan

    Polychaeta terbagi-bagi oleh Septa, antara lain oleh otot-otot Sirkuler

    dan Longitudinal

5. Alat-alat digestivus komplit, memanjang seluruh tubuh dan berbentuk

    tabung

6. Sistem Sirkulatorius tertutup terdiri atas pembuluh-pembuluh darah

    Longitudinal yang mempunyai cabang-cabang tiap Somit

7. Alat ekskresinya didalam tiap segmen mempunyai organ yang disebut

    Nephridium

8. Bernafas dengan epidermis atau pada beberapa anggota lainnya ada yang

    bernafas dengan insang

9. Kelamin bersatu/Hermafrodit. Kelamin terpisah hanya terdapat pada

    Classis Polychaeta

Classis Polychaeta   (Sandworms, Tubeworms, Fanworms)
(L. Poly = banyak; chaeta = duri)

 

- Somit banyak dengan Parapodia lateralis yang mempunyai setae

- Tidak mempunyai Clitellum

- Kelamin umumnya terpisah, tak mempunyai gonad yang

   permanen

- Fertilisasi umumnya eksternal

- Stadium larva disebut Trochophore

- Pada beberapa species membentuk asexual budding

- Umumnya hewan laut (marine), terdapat ± 8.000 species

 

 

 

 

 

Sub Classis 1. Errantia (errant = free moving)

 

 - Merupakan cacing yang bersegmen banyak, tiap segemen

    mempunyai bentuk yang serupa. Parapodium mempunyai

    Aciculum

 - Kepala biasanya  mengandung “appendages”

 - Berenang, merayap, meliang.

 

 

Familia Nereidae : mempunyai 4 buah mata, 4 pasang cirrus

                                peristomial, pharynx mempunyai sepasang

                                paruh (jaw)

                                Contoh : Nereis, Palolo

Familia Eunicidae : tubuh panjang, proboscis dilengkapi senjata

                                 paling sedikit 2 buah

                                Contoh : Eunice

Gb. Nereis

 

 

 

 

Sub Classis 2. Sedentaria (sedentary = menetap)

     Biasanya tubuh mengalami diferensiasi, prostomium kecil, parapodium tereduksi (tanpa aciculum), merupakan cacing penghuni tabung

 

 Familia Arenicolidae

 Contoh : Arenicola marina, lugworm

 

 Familia Sabellidae : cacing kipas

 Contoh : Sabella

 

Familia Serpulidae : cacing kipas

Contoh : Spirobranchus giganteus

 

Familia Chaetopteridae, cacing tabung

Contoh : Chaetopterus variopedatus

 

Gb. Chaetopterus variopedatus

Gb. Spirobranchus giganteus

Classis Oligochaeta (cacing tanah)
(L. oligos = sedikit, chaeta = duri)

-Tidak mempunyai kepala dan parapodia

- Jumlah Setae per somit sedikit

- Jarang yang mempunyai insang

- Monoecious, gonad sedikit, letaknya anterior

- Mempunyai Clitellum yang bersekresi kokon untuk

   membungkus telur-telurnya, fertilisasi dalam kokon

- Tidak ada larva

- Hidup di air tawar, tanah yang lembab

- Terdapat ± 3.100 species

 

 

Gb. Potongan melintang cacing tanah

 

 

Ordo Lumbriculida, mempunyai 4 setae per segmen

Familia Lumbriculidae, contoh : Lumbriculus, cacing kecil yg hidup di air 

                                                     tawar

Ordo Haplotaxida

Sub-ordo Tubificina, mempunyai 4 setae per segmen

Familia Tubificidae, contoh : Tubifex tubifex, hidup di dalam air yang banyak

                                                mengandung bahan organik, biasa disebut juga

                                                Cacing   Sutra atau Cacing Rambut, merupakan

                                                pakan ikan

Familia Enchytraeidae, contoh : Enchytraeus, terestrial, ukuran kecil (mikro)

 

Sub-ordo Lumbricina, mempunyai 8 setae per segmen

Familia Lumbricidae, contoh : - Lumbricus terrestris

                           - Lumbricus rubellus

Familia Megascolecidae, contoh : - Megascolides australis., cacing tanah

                           raksasa di  Australia (panjang hingga 3 m)

 

 

 

Familia Megascolecidae, contoh : Pheretima, cacing tanah yang

                                                       penyebarannya banyak di Indonesia

                                - Pheretima javanica

                                - Pheretima musica, di Jawa Barat

                                                        dinamakan Cacing Sondari, hidup di daerah

                                                        pegunungan, habitatnya di tumbuhan paku

                                                        atau di seresah pada tumbuhan, ukuran

                                                        tubuh besar, panjang ± 50 cm

 

Genus Pheretima, segmen ke 14, 15 dan 16 membentuk klitelum

Genus Lumbricus, segmen ke 32, 33, 34, 35, 36 dan 37 membentuk klitelum

Gambar Anatomi Cacing tanah bagian anterior

Gb. Kopulasi Cacing tanah

Gb. Cacing Megascolides australis

Classis Hirudinea (lintah dan pacet)

- Tubuh berpigmen

- Bentuk tubuh umumnya pipih

- Mempunyai anterior dan posterior sucker

- Tidak mempunyai parapodia dan setae

- Somit terbagi lagi menjadi beberapa annuli

- Coelom terisi oleh jaringan dan otot

- Monocious, telur dalam kokon, tak ada larva

- Hidup di air tawar, air asin dan ada yang di darat (terestrial)

- Terdapat ± 500 species

 

Ordo Gnathobdellida

Mempunyai 3 buah rahang berchitin, akuatik dan terestrial

Familia Hirudinidae, akuatik

Contoh : - Hirudo medicinalis, lintah di Eropa, digunakan untuk pengobatan

               - Hirudinaria javanica, lintah di Indonesia, di air tergenang

      

 

Familia Haemadipsidae, terestrial

Contoh:Haemadipsa zeylanica, pacet di Indonesia, terestrial, di

             hutan yang lembab dan basah.

 

     Luka yang diakibatkan gigitan lintah dan pacet tidak sakit dan

sering tidak terasa, sehingga kehadirannya tidak diketahui.

     Pencegahan agar tidak digigt lintah atau pacet, yaitu dengan

menggosokkan “repellent” pada kulit (contoh : air tembakau, dimetil ftalat)

 

 

 

. �

0 komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Bantu dengan klik

Please Click Here!!